Tangsel – Kemajuan teknologi informasi diadaptasi untuk melahirkan model pendekatan pembangunan yang relatif baru yang smart city atau ‘kota pintar’. Konsep ini diyakini menjadi solusi atas persoalan pembangunan di banyak negara.
Gagasan smart city di Tangerang Selatan (Tangsel) muncul sejak tahun 2012. Saat ini, kata Wali Kota Airin Rachmi Diany telah mengalami banyak perubahan.
“Baru-baru ini sudah diterapkan e-Musrenbang yang berfungsi mempercepat program atau usulan pembangunan di masing–masing wilayah, sehingga tahapan pembangunan berjalan dengan baik sesuai dengan tahapan–tahapan yang ada,” kata Airin saat menjadi pembicara dalam seminar Smart City, Smart Region, Creating New Business Opportunities, yang digelar Tempo, di Hotel Mulia Senayan, Jakarta, Jumat (19/5/2017).
Airin mengatakan, ‘kota pintar’ didesain mampu meningkatkan produktivitas manusia sebagai akibat penataan dan pengelolaan kota yang dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan digital secara optimal dalam semua aspek. Singkatnya, kota dikembangkan menjadi mesin ekonomi dan produktivitas yang pada akhirnya menjadikan masyarakatnya sehat, produktif, dan sejahtera.
“Sekarang kota–kota yang ada di Indonesia harus menjadi smart city (smart people, smart government, smart economy), tentunya sebagai salah satu hal untuk memperpendek jalur birokrasi memudahkan kami memberikan pelayanan kepada masyarakat dan mendorong masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan agar ada percepatan akselerasi pembangunan.” papar Airin.
Dengan konsep smart city, pelayanan publik diharapkan bisa lebih meningkat, mewujudkan masyarakat merasa aman, nyaman karena kemudahan yang diberikan oleh pemerintah.(Nda)