Lebak – Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya didesak mencopot Oya Masri dari jabatannya sebagai Dirut PDAM Tirta Multatuli Lebak.
Desakan itu disampaikan elemen masyarakat yang menuding ada kongkalingkong antara PDAM dengan perusahaan pelaksana proyek di perusahaan plat merah tersebut.
BACA JUGA: PDAM Lebak Diduga Kongkalingkong dengan Pengusaha, Proyek Miliaran Dikerjakan Asal-asalan
Satu hari setelah unjuk rasa yang berlangsung di depan kantor bupati, Asda II Pemkab Lebak Budi Santoso justru tak sepakat dengan tuntutan pengunjuk rasa.
Kepada Banten Hits, Budi justru menilai kinerja PDAM selama 3 tahun terakhir menunjukkan capaian yang luar biasa yang turut pula didukung dengan hasil audit BPKP.
“Bukanya memuji dirutnya ya, tapi inilah kerja tim PDAM yang tentunya di bawah komando dan manajemen dirut,” tutur Budi, Selasa (23/5/2017).
Pemkab kata Budi menyadari masih banyak kekurangan, terutama terkait pelayanan yang diberikan PDAM kepada pelanggannya, baik kualitas, kuantitas dan kontinuitas air bersih.
“Masyarakat harus menilai objektif, bukan asal tanpa data dan hasil audit lembaga yang resmi,” tegasnya.
“Sudah banyak peningkatan yang dilakukan PDAM. Salah satunya mendukung progam Lebak Sehat dengan menyediakan akses air bersih kepada masyarakat,” sambungnya.
Budi mengklaim, beberapa wilayah yang sebelumnya sulit mendapat pasokan air bersih saat kemarau (Kecamatan Wanasalam, Muncang, Cibadak dan Leuwidamar), kini sudah teratasi oleh PDAM.
“Khusunya bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Upaya peningkatan cakupan air bersih akan terus ditingkatkan tahun 2017 dan tahun berikutnya, baik di kawasan perkotaan melalui PDAM maupun di perdesaan melalui progam pamsimas, sanimas dan perpipaan gravitasi yang dikelola Dinas PUPR,” bebernya.(Nda)
