Tangerang – Masyarakat Tionghoa di Kota Tangerang merayakan Peh Cun, di Jalan Kalipasir, Kelurahan Sukarasa, Kota Tangerang.
Selain bersembahyang untuk menolak bala dari cuaca ekstrem. Ritual lainnya adalah melempar bacang ke Sungai Cisadane. Ritual ini untuk menghormati jasa Qu Yuan yang mempertahankan kebenaran demi membela negara.
“Jadi pada zaman dahulu, rakyat yang merasa sedih atas meninggalnya Qu Yuan yang menceburkan diri, melemparkan nasi dan makanan lain ke sungai agar ikan dan udang dalam sungai tersebut tidak mengganggu Qu Yuan. Untuk menghindari makanan tersebut dari naga sungai, mereka membungkusnya dengan daun-daunan yang sekarang kita kenal dengan bacang,” jelas Oey Tjin Eng humas panitia Peh Cun, Selasa (30/5/2017).
Selain melempar bacang, ada juga membuang bebek ke sungai. Ada sekitar 100 ekor bebek yang dilempar. Namun, bebek-bebek tersebut ditangkap kembali. Pada bagian sayap bebek terdapat pita yang berisi doorprize.
“Buang bebek itu buang kias atau buang sial, yang merasa dirinya ingin lepas dari bala ya dia buang bebek. Nanti yang nangkap bisa dapat berbagai doorprize seperti dispenser, rice cooker, kipas angin dan lain-lain,” beber Tjin Eng.(Nda)