Serang – Mochamad Jaelani Firdaus masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) yang dirilis kepolisian Filipina. Ia diduga terlibat dalam aksi penyerangan di Kota Marawi, Filipina.
Selain, Jaelani, ada 6 WNI lainnya yang diduga bergabung dengan kelompok militan Maute. Kelompok ini disebut-sebut merupakan kelompok pro-ISIS.
BACA JUGA: 3 dari 7 WNI yang Diduga Terlibat Kelompok Teroris di Filipina Berasal dari Banten
Jaelani Firdaus lahir di Bekasi 17 Mei 1991. Sejak menikah dengan seorang wanita bernama Jatun. Firdaus tinggal di sebuah rumah di Taman Angsoka Permai, Kecamatan Kasemen, Kota Serang. Rumah tersebut merupakan milik mertua Firdaus.
Ketua RT 03 Juandi mengatakan, Firdaus jarang berada di rumah tersebut. Informasi yang diperoleh, Firdaus berjualan tahu di wilayah Tangerang.
“Kata mertuanya jualan tahu di Tangerang,” tutur Juandi, Kamis (1/6/2017).
Juandi mengaku, terakhir kali bertemu dengan Firdaus pada tanggal 4 Februari 2017 lalu.
“Pulang ke rumah (mertuanya) seminggu sekali,” katanya.
Meski tak terlalu mengenal Firdaus, namun Juandi tak melihat ada yang aneh pada sikap ayah dengan dua anak tersebut. Firdaus dikenal sebagai sosok yang sopan. Begitu juga saat menjalankan salat.
“Kalau salat ya biasa salat berjamaah. Sehari-harinya juga biasa saja. Dia sopan orangnya. Hanya pas salat saja, pakaiannya beda dengan jemaah yang lain,” tutur Juandi.
Begitu pula dengan Jatun. Sosok wanita yang dinikahi Firdaus sekitar 3 tahun lalu ini dikenal pendiam.
“Istrinya pendiam, enggak banyak terbuka sama warga,” imbuhnya.
BACA JUGA: Satu WNI Terduga Teroris di Filipina asal Tangerang Pamit ke Istri Bekerja di Hongkong
Selain Firdaus, dua terduga yang bergabung dengan kelompok teroris di Filipina adalah Anggara Suprayogi asal Cibodas, Kota Tangerang dan Muhamad Gufron asal Serang.(Nda)
