Begini Kata Keluarga soal Keanehan yang Ditunjukkan Anggara

Date:

Tangerang – Nuraini ibunda Anggara Suprayogi (33) bersedih mendengar kabar anaknya tersebut menjadi terduga teroris yang saat ini menjadi buronan kepolisian Filipina karena diduga terlibat penyerangan di Kota Marawi, Filipina Selatan.

Anggara Suprayogi (33) yang merupakan warga Jalan Lokapala, Kelurahan Cibodas, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang, masuk dalam daftar Warga Negara Indonesia (WNI) yang berangkat ke Filipina pada tanggal 15 April 2017 bersama Yayat Hidayat Tarli.

BACA JUGA : 3 dari 7 WNI yang Diduga Terlibat Kelompok Teroris di Filipina Berasal dari Banten

Nuraini mengatakan, perubahan pada Angga muncul ketika anaknya mengikuti taklim atau pengajian mingguan di luar rumah, yakni di daerah Bekasi, Jawa Barat.

“Angga itu setiap Minggu ngaji di Bekasi, saya juga enggak tau Bekasi mana, tapi setiap Minggu pasti berangkat katanya sama Pak Haji gitu,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (1/6/2017).

BACA JUGA : Satu WNI Terduga Teroris di Filipina asal Tangerang Pamit ke Istri Bekerja di Hongkong

Nuraini menjelaskan, meski tidak berubah secara signifikan, Angga tidak lagi menjadi orang yang terbuka seperti biasa. Bahkan, saat menikah, dirinya tidak meminta izin terlebih dahulu dengan Nuraini. Mengikuti pengajian mingguan pun keluarga tidak mengetahuinya.

“Enggak berubah gimana-gimana, cuma udah enggak pernah izin-izin kalau mau ngapa-ngapain, waktu nikah aja kan saya enggak diajak. Angga nyebutnya Pak Haji Pak Haji aja, tapi saya juga enggak ada yang tahu namanya siapa, tapi orangnya pernah liat di foto, ditunjukkin sama Angga,” jelas sang ibu.

“Pernikahannya juga aneh, istrinya cerita tadi malam, katanya waktu nikah aja beda dari biasanya, istrinya di kamar lain, Angganya di kamar lain, udah gitu enggak ada wali dari istrinya,” tandasnya.

Untuk diketahui, Kepolisian nasional Filipina merilis 36 orang yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) kelompok teroris yang melakukan penyerangan di Kota Marawi, Filipina Selatan.

Tujuh dari 36 orang yang dirilis Philippine National Police (PNP) diketahui merupakan Warga Negara Indonesia (WNI). Mereka diduga terlibat bergabung dengan kelompok teroris yang terafiliasi dengan ISIS. Tiga diantaranya tercatat berasal dari Banten.(Zie)

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Lakalantas di Depan Ruko Barcelona Rawa Mekar Jaya Serpong, Dua Orang Luka

Berita Tangsel - Kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan...

Waspada! Senin Siang Ini Hujan Petir Diprediksi Melanda Gunung Kencana

Berita Banten - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau...