SUPI, Mempersatukan Ulama dan Pesilat untuk Saling Bersinergi

Date:

Tangerang – Pencak silat sebagai salah budaya bangsa mempunyai peran dalam sejarah perjuangan bangsa melawan penjajah. Begitu juga peran ulama yang turut mempunyai andil besar dalam kemerdekaan Indonesia. Keduanya pun, melengkapi dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan.

 

Sebuah perkumpulan yang diberikan nama Silaturahim Ulama dan Pesilat Islam (SUPI) didirilkan oleh Ahmad Wasi’ir bersama sejumlah orang lainnya yang mempunyai tujuan yang sama, yakni melestarikan silat yang dewasa ini mulai ditinggalkan generasi muda dan kegelisahan terhadap yang dihadapi ulama.

“Ulama kita, habib kita banyak diintimidasi. Sebagai umat muslim, kita punya ghirah bagaimana menyatukan pesilat dan ulama. Pesilat tanpa utama tidak bisa, dan ulama tanpa pesilat juga tidak bisa,” kata Wasi’ir.

Turut hadir pula dalam deklarasi SUPI yang berlangsung di Halaman Masjid Al Madinah, Kawasan Bisnis CBD Ciledug, Jalan HOS Tjokroaminoto, Karang Tengah, Kota Tangerang diantaranya Sekretaris DPD Banten Burhanudin, Ketua DPW FPI Kota Tangerang Hambali, Ketua Lembaga Dakwah FPI Kota Tangerang Ahmad Saifudin, Panglima Laskar FPI Kota Tangerang Amril Muto’i, dan Pimpinan Besar Masjid Al Madinah Muhammad Abdul Rosyid.

SUPI mempunyai 70 anggota yang terdiri dari perguruan-perguruan silat di Jabodetabek dan Banten. SUPI dibentuk untuk mempersatukan kembali ulama dan pesilat yang beberapa waktu ini sempat terpisah.

“Silat ibarat golok, sedangkan ulama dan agama ibarat sarung. Golok dengan sarungnya harusnya sinergi. Golok kalau disarungin, jangankan dikeluarin, dilihat gagangnya aja udah pada takut. Begitupun silat, kalau kita kemas dengan agama, bersinergi dengan ulama silat buat zohirnya, ulama memberi nasehat buat batinnya,” terang Wasi’ir.

Agama dapat menjadi pengaman bagi pesilat-pesilat dalam menerapkan ilmunya di saat kondisi saat ini yang dinilai banyak tekanan-tekanan yang  terhadap para ulama.

“Ibarat kalau golok ada sarungnya lebih aman, ketimbang silat aja tanpa adanya agama, apalagi saat ini ulama kita sedang mendapat banyak tekanan,” jelasnya.

Ahmad Saifudin menambahkan, peran pesilat sangat dibutuhkan oleh ulama. Sinergi yang baik akan dapat menunjukkan kekuatan umat islam.

“Ulama dan pesilat harus bersatu dalam rangka membela agama, ulama dan menjaga keutuhan NKRI. Enggak bisa dipisahkan, di mana ada pesantren pasti di situ ada perguruan silat, di mana ada pesantren pasti gurunya pada ngerti agama. Semoga kita bisa mengarahkan ke arah yang lebih baik,” harapnya.(Nda)

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Mau Tahu Ragam Produk Batik Khas Kota Tangerang? Datanglah ke Kampung Batik Kembang Mayang!

Berita Tangerang - Bagi Anda yang ingin mengetahui ragam...

Mengenal Golok Sulangkar Khas Baduy yang Mematikan: Hanya Bisa Dimiliki ‘Orang-orang Terpilih’

Lebak- Kekayaan alam dan budaya baduy memang seksi untuk...

Akhir Pekan Ala Aleg PKS Banten, Blusukan ke Wilayah Pelosok Lebak hingga Turun Ronda

Lebak- Iip Makmur, Anggota DPRD Provinsi Banten memutuskan untuk...

KPJ Rangkasbitung Rilis Lagu saat Pandemi Corona, Judulnya ‘Jangan Mudik Dulu’

Lebak- Kelompok Penyanyi Jalan (KPJ) Rangkasbitung merilis sebuah lagu...