Lebak – Belum melewati H+7 Lebaran, truk pengangkut tanah dan bebatuan sudah beroperasi di ruas jalan wilayah Kabupaten Lebak, Sabtu (1/7/2017). Lalu lalang truk terlihat di Ruas Jalan Cileles-Rangkasbitung.
Selain mengabaikan edaran bupati Lebak yang diterbitkan jelang Lebaran, aktivitas truk yang menurunkan tanah dan batu di pinggir jalan juga menyebabkan kemacetan kendaraan lantaran material yang diturunkan sampai ke bahu jalan.
“Terganggu banget ya, bikin macet dan membahayakan pengguna kendaraan,” tutur salah satu pengguna jalan.
Tak hanya pada arus mudik dan arus balik Lebaran, pengguna kendaraan berharap dinas terkait memberikan sanksi bagi truk-truk yang tak patuh dengan aturan yang ditentukan.
“Kalau memang melanggar ya harus diberikan sanksi,” harapnya.
Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya melalui Surat Edaran bernomor: 550/452-Dishub/2017 tentang Pembatasan Operasional Kendaraan Barang pada Hari Raya Idul Fitri 2017, melarang angkutan barang dengan jumlah berat yang diizinkan lebih dari 14 ribu kg dan mobil barang dengan sumbu 3 atau lebih, serta angkutan barang galian tambang; pasir, tanah, batu dan batu bara beroperasi mulai H-7 Lebaran (18 Juni) sampai H+7 atau pada tanggal 3 Juli 2017.
Pembatasan operasional tidak berlaku bagi mobil barang pengangkut BBM, ternak, pos dan bahan pokok. Edaran berdasarkan Peraturan Dirjen Perhubungan Darat bernomor: SK.2717/AJ.201/DRJD/2017 tersebut bertujuan meningkatkan pelayanan dan menjaga kelancaran arus lalu lintas pada hari raya Idul Fitri.(Nda)
