Serang – Pemerintah Provinsi Banten melalui Dinas Pariwisata menggandeng Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Provinsi Banten untuk program Banten Siaga Wisata 2017.
Siaga wisata bertujuan meningkatkan keselamatan pengunjung di sepanjang jalur wisata pantai di Banten, seperti Pantai Anyer, Cinangka, Carita, Tanjung Lesung, Bagedur hingga Sawarna.
Dalam siaran pers Dinas Pariwisata Provinsi Banten, kegiatan siaga wisata dimulai 24 Juni-2 Juli, atau selama libur Lebaran dan libur sekolah hingga 9 Juli 2017.
Kepala Bidang Destinasi Pariwisata Dinas Pariwisata Provinsi Banten Payundra Bayyu Ajie mengatakan, program ini akan terus dilakukan di luar hari libur besar sebagai upaya pelayanan terbaik dari Balawista Banten sebagai pembina dan penjaga keselamatan bagi wisatawan yang berkunjung ke destinasi wisata pantai di Banten secara terintegrasi dengan lembaga lainnya.
“Balawista memiliki anggota tersertifikasi dengan kemampuan yang mumpuni dapat memberikan layanan keamanan, keselamatan serta pembinaan tentang kepariwisataan kepada wisatawan sehingga bisa memberikan rasa nyaman dalam menikmati tempat wisata,” terang Payundra pada acara Kegiatan Banten Siaga Wisata 2017 di Pantai Jambu, Anyer, Sabtu (8/7/2017).
Pada liburan tahun ini, lanjut Payundra, kecelakaan di wisata pantai jumlahnya menurun jika dibandingkan dengan kunjungan wisatawan yang hampir mencapai 600 ribu orang sepanjang jalur wisata Anyer, Carita, Tanjung Lesung, Bagedur sampai Sawarna.
“Selain dengan Balawista, Dispar juga berkoordinasi dengan Kepolisian dan OPD terkait dalam penanganan wisatawan di Banten,” jelasnya.
Payundra merinci, untuk kegiatan Banten Siaga Wisata 2017, sedikitnya 115 petugas Balawista diterjunkan di sejumlah titik wisata di Banten.
“Selain dari sisi keamanan dalam penyelamatan, Balawista juga mendidik wisatawan untuk sadar wisata dengan cara menjaga kebersihan dan sara prasarana yang berada di tempat wisata mengingat hal tersebut harus terus dilakukan karena masih minimnya kesadaran wisatawan dalam menjaga kebersihan di area wisata,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten Eneng Nurcahyati menyampaikan, kunci pengembangan destinasi terletak pada 3A, yakni atraksi, aksesbilitas, dan menitas).
“Hal tersebut akan menjadi perhatian pemerintah untuk terus menjaga dan memperbaiki fasilitas atau sarana dan prasarana destinasi wisata yang ada,” ujarnya.
Selain itu, kata Eneng, destinasi pariwisata yang baik juga harus memiliki beberapa unsur seperti keamanan dan kesadaran di tempat wisata. Keterbatasan sarana dan prasana tidak boleh menyurutkan pelayanan terbaik kepada para wisatawan.(Rus)