Pandeglang – Erna Martina Rosadi (11) bocah di Desa Mendung, Kecamatan Cibaliung, Kabupaten Pandeglang, hanya bisa terbaring lemah tak berdaya. Dibandingkan dengan anak-anak seusianya, berat badan putri kelima dari pasangan Rohmah dan Yadi Supriadi ini di bawah rata-rata.
Rupanya, Erna mengidap gizi buruk. Semakin hari, kondisi Erna semakin memperihatinkan lantaran sudah hampir 10 tahun Erna mengidap gizi buruk ditambah lagi gangguan pada jantung, hati dan ginjal. Namun sayang, Erna tak pernah mendapat penanganan secara intensif.
Iman Rismanto, kakak Erna menuturkan, adiknya pernah dirawat di Puskesmas Cibaliung pada bulai Mei 2017 lalu. Namun, oleh puskesmas Erna dirujuk ke RSUD Berkah Pandeglang.
Setelah berada di RSUD, pihak rumah sakit milik pemerintah itu kemudian menyuruh pihak keluarga agar Erna dirawat kembali oleh puskesmas dengan alasan bantuan sudah diberikan oleh pemerintah kepada puskesmas untuk menangani pasien gizi buruk.
“Kata dokternya bisa ditanganin puskesmas,” kata Iman.
Hingga saat ini puskesmas tak pernah memberikan penanganan yang optimal kepada Erna.
“Paling cuma ditanya keluhan terus dikasih obat,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala UPT Puskesmas Cibaliung, Amsor mengaku, tak ada tenaga medis yang khusus menangani pasien gizi buruk. Amsor mengigatkan, bahwa persoalan gizi buruk tidak bisa ditangani oleh puskesmas saja.
“Jadi tanggung jawab program pemegang gizinya, semua pihak terkait harus terlibat lah. Kalau semua ditangani kita, Babak belur lah kita,” pungkasnya.(Nda)