Tangerang – Konsep negara antariksa pertama didirikan seorang ilmuan asal Rusia, Igor Ashurbeyli. Konsep ini terdiri dari tiga bagian yakni filosofis, legal dan teknologi. Negara antariksa pertama ini diberi nama Asgardia.
Semua penduduk bumi bisa menjadi warga Asgardia asalkan menyetuji pernyataan deklarasi kesatuan Asgardia dan mematuhi konstitusi dan Undang-undang Asgardia. Asgardia sendiri tak mempersoalkan dari mana asal negara warganya, tempat tinggal, ras, bahasa, bahkan jenis kelaminnya. Meski tidak terlibat dalam politik, dan tidak ada partai politik, namun setiap warga Asgardia yang disebut sebagai Asgardian bisa berpartisipasi dalam politik di bumi.
Pantauan Banten Hits dari situs Asgardia, hingga 29 Juli 2017, ratusan ribu orang dari ratusan negara di dunia ternyata sudah tercatat mendaftarkan dirinya untuk menjadi warga negara Asgardia. Dari ratusan ribu itu, belasan ribu orang rupanya berasal dari Indonesia. Jumlahnya 13.949 pendaftar, terdiri dari 80% laki-laki dan 19% perempuan.
Belasan ribu pendaftar warga negara antariksa asal Indonesia ini tersebar dari berbagai wilayah di Indonesia. Namun, pendaftar asal Indonesia terbanyak berasal dari Jakarta, Banten (Tangerang dan sekitarnya), Bandung dan Bogor.
Asgardian Jakarta mencapai 1.777 orang disusul Tangerang 866 orang, Bandung 757 orang, Bogor 420 orang, Surabaya 531 orang, Malang 282 orang, Semarang 268, Makasar 250, dan Denpasar 144.
Selain di kota-kota besar, pendaftar Asgardia juga berasal dari wilayah-wilayah lain. Di Banten misalnya, tercatat 28 orang dari Cilegon, 63 orang dari Serang, 29 orang dari Lebak dan 5 orang dari Kabupaten Pandeglang. Begitu juga sebaran di wilayah lainnya.
Asgardia menyatakan tujuannya adalah memastikan perdamaian di ruang angkasa, memastikan perlindungan pada planet bumi dan seluruh umat manusia dari ancaman luang angkasa.
Tim pencetus Asgardia menyebut, proyek tersebut didanai dari kantong pribadi. Setelah gagasan tersebut dibuktikan dengan peluncuran satelit pertamanya Asgardia-1 yang disebut-sebut akan diluncurkan pada September 2017, tim pencetus kemudian akan membahas terkait dengan anggaran Asgardia dengan memanfaatkan dana dari sumber pendanaan dan sumbangan pribadi.(Nda)
