Serang – Sebanyak 50 pelajar dan 6 guru dari Kota Tangerang, Tangsel dan Serang diberikan pelatihan media sosial oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), di Hotel Le Dian, Kota Serang, Kamis (3/8/2017).
Pelatihan sekaligus sarasehan netizen tersebut bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Kementerian Kominikasi dan Informatika (Kominfo) dan Pemprov Banten.
Kegiatan tersebut merupakan upaya pemerintah mengajak pelajar dan netizen agar menggunakan media sosial (medsos) dengan positif sebagai implementasi perubahan Gerakan Nasional Revolusi Mental.
Peserta diberikan materi mengenai revolusi mental dan peran pelajar sebagai agen perubahan oleh Harod R Novandi dari Sekretariat Revolusi Mental Kemenko PMK, Relawan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) Pusat Supriyanto, dan Tim Media Digital Shinta dan Erik Saputra.
Para narasumber menyampaikan pentingnya menggunakan medsos dengan bijak dalam menyikapi perkembangan digital saat ini, khususnya bagi para generasi muda.
Para pelajar juga dilatih agar lebih peka mendeteksi hoax (berita bohong) dan banyak menyebar posting konten positif. Nantinya, mereka akan menjadi duta positif bermedia sosial di masing-masing sekolah agar memviralkan hal positif di masyarakat.
“Kami berharap pelajar di Banten jadi contoh pelajar dan masyarakat bagaiamana menggunakan media sosial dengan bijak dan positif dan mampu menviralkan kegiatan-kegiatan yang berlandaskan kepada lima gerakan Indonesia bersih, Indonesia melayani, Indonesia tertib, Indonesia mandiri, dan Indonesia sehat,” papar Harod.
Dengan tiga poin yakni integritas, etos kerja, dan gotong royong diharapkan para pelajar dapat menumbuhkan rasa optimis bahwa banyak hal-hal positif yang dapat disebarkan kepada masyarakat.
“Pelajar akan mampu dan paham terhadap informasi dan teknologi bermedia sosial yang lebih positif,” kata Kabid SMA Dindikbud Banten, Deni Andriani.
Kegiatan serupa digelar di 34 provinsi dan diakhiri dengan kompetisi postingan medsos terbaik “Ayo Berubah” pada Desember 2017 mendatang. Dan, diharapkan pula para pelajar dan relawan dapat berkontribusi menyebarkan ajakan perubahan melalui #ayoberubah2017.(Nda)