Pandeglang – Dinas Pertanian (Distan) dan pendopo bupati Pandeglang menjadi titik unjuk rasa massa Konsolidasi Mahasiswa Nasional Indonesia (Komando) Pandeglang, Rabu (9/8/2017).
Massa meminta Distan Pandeglang bertanggung jawab terhadap program Unit Pengelolaan Pupuk Organik (UPPD) yang dinilai menimbulkan banyak persolan.
Salah satunya pembuatan kandang di pemukiman penduduk di Desa Majau, Kecamatan Saketi dan pembangunan kandang di Desa Geruduk, Kecamatan Mojong yang belum selesai. Kemudian, di Desa Kutamekar yakni hilangnya rekening kelompok dan di beberapa desa ditemukan sapi berukauran kecil yang tidak sesuai dengan juklak juknis.
“Realisasi program pada 18 poktan disejumlah daerah tidak sesuai harapan. Karena, tidak semua poktan mendapatkan bangunan rumah kompos, bak permentasi, alat pengelolaan pupuk organik (APO) kendaraan roda tiga, bangunan kandang ternak komunal dan ternak sapi,” ungkap Muklas Ade Putra dalam orasinya.
Massa juga mensinyalir adanya praktik main mata antara poktan dengan penyuluh lapangan di Desa Tegalpapak, Pagelaran, diduga kuat adanya permainan penyuluh lapangan.
“Kami menduga ada pembiaran yang dilakukan Kadistan Wowon Dirman,” ujar Muklas.
Komando menyangkan, DPRD yang mempunyai fungsi pengawasan tidak menjalankan fungsinya dengan baik.
“Kami minta penegak hukum melakukan lidik kasus ini. Jika dalam seminggu tidak ada tindak lanjut, kami akan kembali berunjuk rasa dengan massa yang lebih banyak,” tegas Muklas.(Nda)