Pandeglang – Pesta demokrasi Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di kabupaten Pandeglang segera digelar secara serentak, tepatnya pada 5 November 2017 mendatang. Ada 108 desa yang tersebar di 35 kecamatan di wilayah Pandeglang yang akan mengikuti Pilkades serentak.
Pj Sekda Pandeglang Feri Hasanudin mengatakan, Pilkades rentan terhadap konflik sosial di masyarakat. Biasanya akan terjadi pasca pemilihan dan diluapkan melalui aksi unjuk rasa sebagai bentuk ketidakpuasan.
“Kalau Pilkades ini tidak ada demo berarti sukses. Ada demo itu karena bentuk ketidakpuasan,” ucap Feri dalam Sosialisasi Pemilihan Kepala Desa Serentak di Wilayah Kabupaten Pandeglang Tahun 2017 di gedung Setda Pandeglang, Jumat (25/8/2017).
Maka dari itu, Sekda berharap Pilkades yang digelar secara serentak dapat berjalan aman, damai dan terpilih kepala desa yang lahir dari demokrasi.
“Perangkat terkait harus melakukan sosialusasi untuk mengeliminir hal-hal ketidakpuasan yang bisa menimbulkan gejolak sosial, yang mengganggu kondusifitas dan berimbas pada pembangunan,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Pandeglang Taufik Hidayat menambahkan, guna mengantisipasi gesekan dalam Pilkades, pihaknya menekankan kepada panitia pemilihan tingkat kecamatan hingga desa, agar taat pada aturan yang berlaku.
“Antisipasi konflik, kami yakinkan kepada panitia, jangan sekali-kali bermain dengan aturan sendiri tetapi harus berpegang pada aturan berlaku. Ketika itu disepakati, Insya Allah tidak akan terjadi apa-apa,” tuturnya.
Adapun tahapan Pilkades serentak, telah dimulai sejak hari ini dan akan melalui 35 tahapan lain. Pada tanggal 21-29 September merupakan jadwal pembukaan pendaftaran dan penjaringan para calon. Sedangkan, hasil Pilkades periode ini, calon terpilih dituntut untuk bekerja lebih baik dari sebelumnya.(Zie)
