Lebak – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak bersama dengan Kementerian Agama (Kemenag) setempat berkomitmen untuk mewujudkan madrasah yang berkarakter. Mengingat Kabupaten Lebak merupakan wilayah yang memiliki julukan 1.000 Madrasah.
Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya mengatakan, pembentukan Madrasah yang berkarakter ini tentunya harus diiringi dengan peningkatan mutu pendidikan. Mengingat hal tersebut sudah menjadi tanggung jawab semua komponen baik pemerintah, sekolah, guru dan tenaga kependidikan dalam menyiapkan struktur kurikulum dan rambu-rambu.
“Peran masyarakat melalui komite sekolah yang membantu dalam pendanaan yang sifatnya sukarela juga harus terlibat,” kata Iti dalam sambutanya pada acara silaturahmi akbar guru Madrasah se-Kabupaten Lebak di Gedung Latansa, Selasa (29/8/17).
Menurut Iti, guru Madrasah memiliki andil yang sangat besar terhadap keberhasilan pembelajaran dan berperan dalam membantu perkembangan peserta didik untuk menggali minat, bakat, kemampuan dan potensi yang dimiliki.
Pemerintahan Kabupaten Lebak, lanjut Iti, saat ini terus berupaya menjadikan Madrasah sebagai lembaga pembentukan karakter dalam menanamkan nilai-nilai akhlak mulia salah satu melalui Perda Diniyah, Gerakan Magrib Mengaji, Pemberian Insentif untuk pimpinan pondok pesantren dan bantuan untuk pondok pesantren.
“Madrasah yang berkarakter harus kita wujudkan,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lebak Encep Syhafrudin Muhyi mengatakan, sebagai daerah yang dijuluki kota seribu madrasah yang berkarakter, tentunya tidak sekedar wujud fisiknya saja tetapi juga lulusannya yang berkarakter dan berakhlakul karimah.
“Membentuk madrasah yang berkarakter harus diawali dengan para gurunya terlebih dahulu jarus berkarakter.” ungkapnya.(Zie)
