Pandeglang – Forum Keluarga Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (Fokal IMM) Pandeglang menilai, PBB lamban mengatasi konflik Rohingnya di Myanmar. Lambannya penanganan tersebut dikhawatirkan memicu konflik antarnegara.
“PBB punya UN Security Council atau Dewan Keamanan PBB, salah satu dari enam lembaga penting di PBB yang punya kewenangan meminta seluruh negara anggota PBB untuk memutuskan hubungan ekonomi, laut, udara, pos, komunikasi radio, atau hubungan diplomatik. Pertanyannya, kenapa tidak segera dilakukan?” kata Ketua Fokal IMM Pandeglang, Yogi Iskandar dalam keterangan tertulis yang diterima Banten Hits, Selasa (5/9/2017).
Kata Yogi, selain mengancam perdamaian dunia, konflik Rohingya juga ada sangkut paut dengan persoalan agama.
“Konflik Rohingya bukan lagi masalah nasional bagi Myanmar, atapi sudah jadi konflik pemicu keamanan internasional. PBB jangan hanya melakukan seremonial diskusi dan kampanye perdamaian dunia saja, buktikan PBB bisa melindungi warga yang tertindas,” tegasnya.
Yogi juga berharap, PBB juga berorientasi terhadap keselamatan warga, dampak dari pembantaian terhadap warga Muslim Rohingnya yang dipastikan diselimuti ketakutan, keterasingan, bahkan dihantui kematian.
“Terutama anak-anak dan perempuan Rohingya, mereka mengalami gangguan psikis. Jadi, PBB jangan hanya berupaya untuk meredam konflik. Tapi pastikan, mereka mendapat asupan nutrisi mental,” harapnya.(Nda)