Pemkot Cilegon Setop Aktivitas Perusahaan di Rawa Arum, Pengusaha Anggap Dipersulit

Date:

Cilegon – Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon menghentikan aktivitas PT Cipta Agung di lahan milik PT Putra Galuh Logistic (PGL) anak perusahaan PT Galuh Perkasa (PGP), di Keluarahan Rawa Arum, Kecamatan Grogol, Cilegon.

Disetopnya aktivitas perusahaan setelah Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat mendapati, aktivitas perusahaan dilakukan tanpa mengantongi izin.

“Dari data kami, lokasi ini tidak ada sama sekali izin prinsip dan izin lokasinya.  Itu juga termasuk Amdal dan izin lingkungan. Maka dari itu, kita hentikan aktivitas perusahaan,” kata Kabid Perizinan DPMPTSP Cilegon, Tunggul Simanjuntak, Rabu (13/9/2017).

Tunggul berharap PT PGP segera mengurus seluruh perizinan di DPMPTSP, baik izin prinsip, izin lokasi dan izin lainnya. Termasuk, PT Cipta Agung. Meski menyewa lahan, diwajibkan menempuh kewajiban yang dipersyaratkan.

“Untuk keterkaitan antara PGP dan Cipta Agung akan kita lihat dokumennya. Kerja samnya seperti apa? Penguasaan lahannya seperti apa? Apakah bangunannya dibangun sendiri oleh Cipta Agung atau tidak? Kita belum tahu seperti apa, karena dokumen tidak ada sama sekali,” beber Tunggul.

Tunggul menyebut, di area lahan seluas 12 hektar tersebut, terdapat dua bidang lahan milik Pemkot Cilegon. Ia mengaku, hingga saat ini belum ada laporan terkait transaksi pemanfaatan lahan tersebut.

“Kita tidak tahu nh, tanah bengkok itu apakah sudah ada transaksi pinjam pakai atau sewa menyewa, itu belum ada. Ini yang kita klarifikasi dan buktikan,” jelasnya.

Sementara itu, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, pimpinan PT. PGP Maman Rohman membantah jika perusahaannya tak mengajukan izin kepada pemkot. Maman justru menuding, permohonan izin yang dilakukan terkesan dipersulit.

“Justru saya tanya, apa yang perlu dipenuhi? Kalau perlu saya minta untuk apa saja yang ditandatangani. Tetapi tanggapan dari pemerintah apa-apanya belum, enggak tahu dipersulit. Sampai hari ini saja, saya tidak tahu perkembangannya. Ibarat sertifikat,  saya sudah minta izin. Apa yang diminta saya siap. Saya selalu siap, bila perlu di atas meterai saya tanda tangani,” pungkasnya.(Nda)

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Setelah Sebatik Merambah Pasar Taiwan hingga Belanda, Kini Giliran Sepatu Lokal ‘Dorks’ Diekspor ke Senegal

Berita Tangerang - Sepatu-sepatu lokal di Kabupaten Tangerang yang...

Kata Pejabat Kemenko Perekonomian dan Bank Indonesia soal Inflasi dan Digitalisasi di Banten

Berita Banten - Tim Pengendalian Inflasi Daerah atau TPID...

Emang Boleh Ada Bolen Selegit ‘Ovenin’ Buatan Sri?

Berita Tangerang - Sri Yuningsih memberikan garansi tentang keunggulan...

bank bjb Kembali Dipercaya Jadi Penempatan RKUD Kota Tangsel

Berita Tangsel - bank bjb kembali dipercaya sebagai tempat...