Pandeglang – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Berkah Pandeglang menyayangkan tindakan kasar salah satu security kepada keluarga pasien, Selasa (19/9/2017).
Kasubag Umum dan Kepegawaian RSUD Berkah Pandeglang Any Khanifah mengimbau kepada petugas keamanan agar bisa menahan diri saat menghadapi keluarga pasien. Termasuk tidak membenarkan jika sampai terjadi kekerasan fisik yang dilakukan petugas keamanan.
Soal keluarga pasien yang dilarang masuk petugas, Any menjelaskan, bahwa ada beberapa poin-poin yang berubah dalam Standar Operasional Prosedur (SOP) yang belum disosialisasikan kepada petugas rumah sakit.
“Ada pembaharuan dan ini belum bisa disosialisasikan kepada petugas keamanan karena kemarin ada pergantian pejabat. Kemungkinannya, kebijakan itu bisa berubah lagi,” ujar Any, Rabu (20/9/2017).
BACA JUGA: Evaluasi Sakip, Pelayanan RSUD Pandeglang Buruk!
Any menjelaskan, saat ini SOP yang digunakan merupakan SOP yang dibuat pada tahun 2014. Mengingat adanya beberapa kali pergantian pejabat, ada sejumlah poin dalam SOP yang mengalami perubahan dan belum tersampaikan kepada petugas.
“Saya pegang tapi ada di rumah. Seharusnya memang ada, satu untuk manajemen dan satu lagi untuk petugas keamananan. Mereka kami rekrut langsung tanpa melalui pihak ketiga. Kalau SOP yang lama, semua petugas sudah tahu,” pungkasnya.
Ari Supriadi warga Kelurahan Kraton, Kecamatan Majasari, Kabupaten Pandeglang mengaku mendapat kekerasan dari salah satu security bernama Heri.
BACA JUGA: Tanpa Papan Informasi, Pembangunan di RSUD Pandeglang Tuai Kritik
Insiden tersebut terjadi saat Ari hendak masuk ke ruangan nifas pada pukul 09.00 WIB untuk memberikan kebutuhan operasi istrinya sesuai dengan arahan petugas medis.
Namun, saat akan melewati pintu gerbang menuju ruangan, Ari dihadang Heri. Ari sudah menjelaskan jika kondisinya sudah mendesak dan kebutuhan operasi istrinya harus segera diserahkan. Kesal karena tak juga diiizinkan masuk, Ari nekat menerobos hadangan petugas. Saat itu lah, Ari mengaku mendapat perlakukan kasar dari Heri.
“Sambil pegang kerah baju saya, dia dorong saya ke tembok,” tutur Ari
BACA JUGA: Punya Dirut Baru, Pelayanan RSUD Lebak Diharap Lebih Baik
Tidak sampai di situ, menurut pengakuan Ary, security berperawakan kekar tersebut bahkan sampai menantangnya berkelahi.
“Saya tidak terima diperlakukan seperti itu, malah dia sampai ngajak berantem, tapi saya enggak layani,” ucapnya.
Heri mengaku, apa yang dilakukannya karena emosinya yang tersulut dengan sikap Ari.
“Saya sudah bilang ikuti aturan kami,” kata Heri yang merupakan komandan regu (danru) kemanan rumah sakit plat merah tersebut.(Nda)