Cilegon – Masa penahanan Wali Kota Cilegon non-aktif, Iman Ariyadi diperpanjang oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Lembaga antirasuah memperpanjang masa penahanan Iman selama 40 hari.
Dikutip dari kompas.com, Rabu (11/10/2017), Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, perpanjangan masa penahanan kader Golkar tersebut dilakukan guna kepentingan penyidikan terkait kasus suap pembangunan Transmart di Cilegon.
BACA JUGA: Uang Suap untuk Wali Kota Cilegon Diduga untuk Muluskan Izin Pembangunan Transmart
Kepala Bappeda Cilegon yang juga kakak kandung Iman, Ratu Ati Marliati mengaku, belum lama ini keluarga sudah menjenguk Iman di Rutan KPK. Hal itu disampaikan Ati di sela-sela istigasah dan doa bersama dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1439 H bersama masyarakat dan jajaran pejabat, di Halaman Kantor Wali Kota Cilegon, Jumat (13/10/2017).
“Beberapa hari yang lalu kami sudah menjenguk beliau,” kata Ati.
Ati juga mengaku, Iman menitip salam untuk seluruh warga Kota Cilegon dan minta didoakan agar senantiasa diberikan kesehatan.
BACA JUGA: Wali Kota Cilegon Tersangka Suap, Warga Korban Gusuran Sujud Syukur di PN Serang
“Beliau titip salam untuk warga Cilegon terutama kepada para kiai dan mudah-mudahan didoakan, karena apa yang disampaikan oleh media waktu itu tidak semuanya benar,” ujarnya.
“Kami juga atas nama keluarga juga mohon keiklasan doa dari bapak dan ibu, ulama dan seluruh masyarakat,” sambung Ati.
Dalam kesempatan tersebut, Ati juga kembali menyampaikan bahwa Iman bukan terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK seperti yang diberitakan media sebelumnya. Ati menegaskan, Iman datang ke KPK untuk memberikan keterangan terkait penangkapan anak buahnya yang terjaring OTT.
BACA JUGA: Ditetapkan Tersangka Kasus Suap, Wali Kota Cilegon Tak Terjaring OTT
“Waktu kejadian (OTT), beliau bersama saya secara pribadi dan keluarga sedang ada acara keluarga di Jakarta. Malam hari, beliau diminta klarifikasi untuk memberikan keterangan ke KPK,” tandas Ati.(Nda)
