Pemrov Banten Minta Dukungan Menperin Dorong Kerja Sama SMK-Industri Ditingkatkan

Date:

Serang – Pengangguran menjadi salah satu persoalan serius yang masih dihadapi Provinsi Banten. Sektor ini juga diakui menjadi prioritas kepemimpinan Wahidin Halim-Andika Hazrumy. Perkembangan industri di Banten juga dinilai belum mampu menyerap tenaga kerja secara optimal, khususnya pencari kerja lulusan sekolah kejuruan (SMK).

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Februari 2017 di Banten sebesar 7,75 %, masih tinggi dari angka TPT  Nasional 5,33%. Dari jumlah 462.000 pengangguran di Banten, 13,33 % di antaranya merupakan lulusan SMK.

BACA JUGA: Ketua MPR Sebut Kemiskinan dan Pengangguran di Banten Tinggi

Menyikapi hal itu, Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy dalam siaran pers yang diterima Banten Hits berharap, dukungan dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin). Andika berharap dukungan penuh Kemenperin terhadap program link and match antara SMK dan industri agar lebih ditingkatkan.

Hal tersebut dikatakan wagub saat mendampingi Menperin Airlangga Hartato saat grandlaunching galangan PT Samudera Marine Indonesia (SMI) di Bojonegara, Serang, Minggu (22/10/2017).

“Kami sangat mengharapkan dukungan Bapak Menteri untuk mendorong industri yang ada di Banten merealisasikan program kerja sama dengan SMK atau factory teaching agar meningkatkan keterampilan siswa lulusan SMK lebih terampil agar siap kerja pada sektor industri,” papar Andika.

Andika juga berharap, diresmikannya PT SMI Phase II yang bergerak di bidang industri perkapalan dapat menyerap tenaga kerja lokal. Pasalnya, berdasarkan catatan kementerian, jumlah galangan kapal  di Indonesia  mencapai 334 galangan dengan meyerap 43.000 tenaga kerja.

Lanjut wagub, PT SMI dapat mengembangkan berbagai program kemitraan dan bina lingkungan sebagai wujud kepedulian dan kontribusi perusahaan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar kawasan galangan kapal, khususnya terhadap pembangunan sumber daya manusia.

“Program-program kemitraan dengan masyarakat, bersama-sama perguruan tinggi dan komunitas produktif melalui program kemitraan dan bina lingkungan agar dapat ditingkatkan. Hal ini, mengacu pada Perda Banten Nomor 5 Tahun 2016 tentang Tanggung Jawab Sosial, Kemitraan dan Bina Lingkungan,” papar Andika.

BACA JUGA: Pengangguran di Cilegon 11,63%, Perusahaan Diminta Prioritaskan Tenaga Kerja Lokal

Menanggapi harapan itu, Airlangga menilai pendidikan di bidang perindustrian harus diperkuat dengan kerja sama yang dilakukan oleh perusahaan bersama SMK. Di sejumlah daerah kata Airlangga telah diterapkan 1 industri khusus membina 1 SMK.

Terdapat pula program khusus yang segera diterapkan di SMK yaitu perubahan komposisi antara teori dan praktik, di mana pendidikan teori akan dirubah menjadi 40 persen, dan praktik diperbanyak menjadi 60 persen.

“Di beberapa daerah seperti di Jateng, Jatim dan Sumatera sudah diterapkan,” ungkapnya.

Terkait penguatan kerja sama antara SMK dan industri, Airlangga akan mewujudkan hal tersebut.

“Januari 2018 saya ke sini lagi, waktunya menyesuaikan gimana Pak Wagub,” imbuhnya.(Nda)

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Setelah Sebatik Merambah Pasar Taiwan hingga Belanda, Kini Giliran Sepatu Lokal ‘Dorks’ Diekspor ke Senegal

Berita Tangerang - Sepatu-sepatu lokal di Kabupaten Tangerang yang...

Kata Pejabat Kemenko Perekonomian dan Bank Indonesia soal Inflasi dan Digitalisasi di Banten

Berita Banten - Tim Pengendalian Inflasi Daerah atau TPID...

Emang Boleh Ada Bolen Selegit ‘Ovenin’ Buatan Sri?

Berita Tangerang - Sri Yuningsih memberikan garansi tentang keunggulan...

bank bjb Kembali Dipercaya Jadi Penempatan RKUD Kota Tangsel

Berita Tangsel - bank bjb kembali dipercaya sebagai tempat...