Pandeglang – Melambungnya harga gas elpiji 3 kg membuat warga berpenghasilan rendah di Kabupaten Pandeglang menjerit. Di tingkat pengecer, harga gas bersubsidi tersebut menembus Rp28 ribu.
Sulitnya mengatasi tingginya harga di tingkat pengecer dikarenakan pengawasan yang dilakukan pemerintah daerah hanya terbatas pada Harga Eceran Tertinggi (HET) di tingkat pangkalan.
BACA JUGA: Warga di Pandeglang Menjerit, Harga Elpiji 3 Kg Tembus Rp28 Ribu
Kabag Perekonomian Setda Pandeglang Tatang Muhtasar justru menyarankan agar warga membeli di pangkalan.
“Masyarakat silahkan beli ke pangkalan, kalau ada pangkalan yang nakal menjual lebih dari HET bisa dilaporkan secara tertulis untuk kita laporkan ke Hiswana Migas,” kata Tatang, Kamis (9/11/2017)
BACA JUGA: Pemkab Lebak Diminta Atasi Kelangkaan Elpiji 3 Kg
Mantan Dirut PDAM Tirta Berkah ini mengklaim kouta elpiji 3 kg di Kabupaten Pandeglang sudah mencukupi. Namun, ia mengeluhkan soal pengawasan yang tak bisa dilakukan di pangkalan karena pihaknya tak pernah mendapat laporan berapa tabung gas yang turun ke pangkalan.
“Tidak ada laporan dari agen dan Hiswana Migasnya jadi kami tidak tahu berapa yang turun termasuk jumlah pangkalan,” tandasnya.(Nda)