Lebak – Menjelang hari jadi ke-189 pada 2 Desember 2017, Pemkab Lebak mulai merias kota yang dipimpin Iti Octavia Jayabaya, salah satunya membalut setiap pohon di sepanjang jalan utama Kabupaten Lebak dengan kain batik khas Lebak bermotif “caruluk saruntuy”.
Panitia HUT Lebak ke-189 Dodi Irawan mengatakan, pada hari jadi tahun ini Pemkab Lebak mengusung tema “Kebanggaan Lebak”. Salah satu huruf “n” pada tema hari jadi tersebut dimaknai nature atau alam.
“Dibungkusnya menggunakan kain batik caruluk saruntuy merupakan sebuah ajakan untuk menjaga diri dan lingkungan,” kata Dodi ketika dihubungi Banten Hits, Sabtu (18/11/2017).
Menurutnya, ada salah satu pepatah Baduy yang berbunyi, lebak teu meunang diruksak (lembah/tanah tidak boleh dirusak). Petuah ini dinterpretasikan dengan melindungi pohon yang selalu memberikan keteduhan dan memberi manfaat bagi kehidupan.
“Dipilihnya motif batik saruntuy lantaran melambangkan kehidupan yang sauyunan meskipun berbeda-beda suku, budaya dan agama namun tetap memberikan manfaat bagi sesama,” jelasnya.
Sederhananya, sambung Dodi, selama ini pohon yang merupakan aset pemerintah telah dijadikan media iklan oleh masyarakat dengan menempelkan berbagai informasi dan jualan produk. Hal tersebut dianggap tidak benar dan mengganggu K3.
“Dengan dipakaikan sarung kita menyampaikan untuk tidak memasang benda apapun pada media pohon dan bersama-sama menjaga pohon dan kelestarian lingkungan,”ujarnya.
Semangat kabupaten Lebak untuk menjaga kebersihan, dapat disampaikan ke masyarakat untuk bersama-sama menjaga pohon dan tumbuhan serta memuliakan tumbuhan sebagai bagian dari kehidupan manusia untuk berdampingan dengan alam karena pohon mengeluarkan H2O untuk dihirup manusia.
Pantauan Banten Hits, pohon-pohon yang sudah dibalut kain batik terdapat di Pendopo Bupati Lebak, Jalan Abdi Negara dan sejumlah OPD di lingkungan pemerintah daerah. (Rus)
