Tangerang – Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang Kota, AKBP Dedy Supriyadi mengatakan, akan terus meningkatkan pengawasan terhadap masyarakat dan peredaran minuman keras (Miras), dengan cara melakukan oplos.
Hal itu dilakukan pasca adanya, dua pemuda tewas dan lima lainnya sempat dilarikan ke rumah sakit usai pesta miras oplosan di Lapangan bola RW Jeman Kampung Kebon Sereh Rt 04/01, Desa Pangkalan, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Selasa (21/11/2017).
“Melalui bhabinkamtibmas, kita akan memberikan pencerahan kepada kaum pemuda agar tidak lagi menggunakan campuran oplosan tersebut pada miras,” kata Dedy saat dihubungi Banten Hits melalui pesan WhatsApp, Jum’at (24/11/2017).
BACA JUGA : Tetangga Tak Kaget KR Tewas Usai Tenggak Miras Oplosan
Meski begitu, lanjut Dedy, operasi terhadap miras oplosan telah rutin dilaksanakan. Namun, ia mengakui sulitnya penindakan lantaran dilakukan secara diam-diam.
“Kalo operasi sudah rutin dilakukan, namun untuk antisipasi terhadap oplosan ini agak sulit karena mereka membuat secara diam-diam dan bahan-bahannya pun mudah diperoleh,” kata Dedy.
BACA JUGA : Dua Pemuda di Tangerang Tewas Usai Tenggak Miras Campur Obat Masuk Angin
Pihaknya akan melakukan razia terhadap toko obat yang menjual Obat-obatan keras dan ilegal. Pasalnya, korban miras oplosan mencampur racikan obat yang mudah dibeli di Apotek.
“Kita lihat perkembangan kedepannya seperti apa,” tandasnya.
Untuk diketahui, ua nyawa pemuda melayang sia-sia dan lima lagi sempat dilarikan ke Rumah Sakit. Mereka diduga mengkonsumsi minuman keras (Miras) oplosan. Korban tewas yakni, MA (18) dan KR (24). Sedangkan korban yang kritis adalah UD (25), DV (25), DN (22), IW (18) dan SB (19).
Dari informasi yang diperoleh, korban meninggal dunia usai pesta miras oplosan pada Selasa (21/11/2017) sekitar pukul 21.00 Wib. Jasad korban ditemukan di Lapangan bola RW Jeman Kampung Kebon Sereh Rt 04/01, Desa Pangkalan, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang.(Zie)
