Pandeglang – Bupati Pandeglang Irna Narulita menginstruksikan kepada DPKPP, Dinsos dan TKSK untuk memverifikasi dan validasi rumah warga di Desa Sidamukti, Kecamatan Sukaresmi yang rusak akibat diterjang puting beliung. Verifikasi dan validasi untuk menghindari tumpang tindih bantuan yang disalurkan pemerintah kepada masyarakat.
BACA JUGA: Puting Beliung Kembali Terjang Pandeglang, Belasan Rumah Rusak
Irna meminta instansi terkait seperti DPKPP dan Dinas Sosial dibantu Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), untuk memvalidasi rumah korban. Hal ini dilakukan agar menghindari tumpang tindih kebijakan.
“Bantuan akan disalurkan, tapi harus ada verifikasi terkait pembangunan BSPS (Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya) dan RTLH (Rumah Tidak Layak Huni). Apakah sudah didata sebelumnya oleh Perkim dan Dinsos? Jadi tidak tumpang tindih, masyarakat bisa benar-benar mendapatkan haknya,” kata Irna saat meninjau kondisi rumah setelah diterjang puting beliung, Rabu (29/11/2017).
BACA JUGA: Banjir dan Puting Beliung Landa Pandeglang, Irna Sibuk Hadiri Seremonial
Setiap rumah yang rusak akan mendapat bantuan berupa dana yang disesuaikan dengan kerusakannya. Maksimal, bantuan yang akan diberikan senilai Rp5 juta.
“Tetapi pasti berbeda-beda, sesuai dengan tingkat kerusakan. Mungkin ada yang Rp2,5 atau Rp3 juta,” ujarnya.
Irna meminta, bantuan tersebut harus segera dicairkan agar bisa digunakan warga untuk memperbaiki rumahnya. Ia memberi tenggat waktu maksimal satu pekan dana tersebut sudah cair.
“Jadi TKSK harus bergerak cepat mendata rumah rusak, jangan dibiarkan berlarut-larut. Administrasinya dibantu kalau ada yang belum terpenuhi. Jika prosesnya cepat, BPKD bisa segera mencairkan setelah disposisi,” terang Irna.
BACA JUGA: BPBD Pandeglang Tetapkan Status Siaga Bencana
Bantuan makanan cepat saji dan logistik lainnya yang didistribusukan BPBD dan Dinsos dipusatkan di kantor desa setempat.
“Aparatur desa yang akan menyalurkan ke masing-masing warga,” kata Kepala BPBD Pandeglang, Dadi Supriadi.
Dadi beralasan, tidak dibangunnya tenda darurat karena jarak antara satu rumah dengan rumah lainnya yang berpencar.
“Lagi pula, warga yang rumahnya rusak berat mengungsi di rumah keluarganya,” pungkasnya.(Nda)