Lebak – Penyebaran human immunodeficiency virus (HIV) dan AIDS di Provinsi Banten mengalami kenaikan signifikan. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Banten, tercatat hingga Agustus 2017 ada 3.560 kasus HIV dan 1.891 kasus AIDS di Banten.
Data tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Sigit Wardojo dalam acara peringatan hari AIDS se-Dunia di Stadion Ona, Rangkasbitung, Minggu (3/12/2017). Dari angka yang disampaikan, 355 penderita dinyatakan tewas.
Menurut Sigit, angka penderita HIV dan AIDS tersebut tersebar di kota dan kabupaten se-Provinsi Banten, dengan angka tertinggi berada di Tangerang. Seks bebas masih mendominasi penyebab penularan virus yang belum bisa disembuhkan ini.
Sigit menyebut, terungkapnya data penderita HIV dan AIDS di Banten merudpakan indikator keberhasilan Pemerintah Provinsi Banten.
“Keberhasilan ini juga berkat dukungan berbagai pihak sehingga menjadi daya dorong dalam pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS mencapai hasil maksimal,” katanya.
Supaya penanggulangan HIV dan AIDS selaras dengan situasi dan kondisi saat ini, lanjut Sigit, diperlukan adanya kebijakan dan strategi yang disepakati oleh semua pihak baik sektor pemerintah maupun swasta. Selain itu diperlukan juga pasrtisipasi aktif dari seluruh komponen masyarakat untuk bersama-sama bergerak dalam satu tujuan, yaitu pencegahan dan pengendalian HIV dan AIDS.
“Untuk itu dicetuskan perlunya suatu peringatan untuk bisa menggerakkan masyarakat supaya bersatu dalam menanggulangi semua permasalahan yang terkait dengan HIV AIDS. Hari AIDS Sedunia (HAS) yang diperingati setiap tanggal 1 Desember setiap tahunnya. Tujuannya untuk menumbuhkan kesadaran terhadap penyebaran AIDS di seluruh dunia yang disebabkan oleh penularan HIV yang meluas,” jelasnya.(Rus)
