Pandeglang – Puluhan Pelajar yang tergabung dalam Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Pandeglang menggelar aksi unjuk rasa (Unras) di depan kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Pandeglang dan Pendopo Bupati Pandeglang, Rabu (13/12/2017).
Mereka menganggap bahwa Dindikbud telah mencoreng dunia pendidikan dengan pelaksanaan ujuan akhir semester (UAS) Sekolah Dasar (SD) yang sempat mangkarak selama dua hari.
BACA JUGA : Tak Ada Lembar Soal, Murid SDN Saruni 2 Gagal UAS
Selain telah mencoreng dunia pendidikan di Pandeglang, mereka juga menganggap bahwa pelaksanaan UAS tersebut ada indikasi Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN).
“Dindikbud Pandeglang telah menciptakan pendidikan rongsokan dan mencoreng dunia pendidikan, selain itu dugaan KKN di pelaksanaan UAS sangat kuat, karena kegiatannya tersebut tidak sesuai dengan perencanaan,” kata Herawati kordinator aksi, Rabu (13/12/2017).
BACA JUGA : Masih Kesal Siswa SDN Gagal UAS, Tanto Usulkan Perombakan Koorwas
Adanya peristiwa tersebut, mereka meminta agar pihak terkait segera melakukan penyelidikan dan pemeriksaan kepada oknum Dindikbud Pandeglang. Herawati juga mendesak agar Bupati dan Wakil Bupati Pandeglang, segera mengambil tindakan tegas dengan memberikan sanksi kepada kepala Dindikbud dan panitia UAS.
“Apapun alasannya pendidikan adalah modal untuk membangun daerah dan generasi penerus, kalau hal ini dibiarkan mau jadi apa Kabupaten Pandeglang yang sudah tertinggal,” tegasnya.
Sementara Kepala Dindikbud Pandeglang, Olis Sholihin membantah tudingan IPNU yang menduga bahwa keterlambatan soal UAS ada indikasi KKN, dan bentuk kegagalan instansinya, karena ia mengaku tidak ikut dilibatkan oleh Kordinator Pengawas (Korwas) dan Kelompok Kerja Pengawas Sekolah (KKPS) dalam pelaksanaan pengadaan soal UAS.
“Tidak ada (Indikasi KKN) kemarinkan sudah dijelaskan bahwa ada keterlanbatan dari pihak percetakan, tapi kan waktunya juga sudah diganti. Kalau soal tudingan kegagalan itu mah sudah menjadi resiko pimpinan walaupun saya tidak dilibatkan,” jelasnya.(Zie)