Miris! Tak punya Biaya, Janda Dua Anak di Pandeglang Tinggal di Kebun

Date:

Kemiskinan dan Tempat Tinggal
Novita bersama putrinya saat memasang plastik sebagai dinding gubuk tempat tinggal mereka. Novita bersama kedua anaknya harus rela tinggal di gubuk yang berada di sebuah kebun lantaran tak punya biaya untuk mengontrak rumah. (Foto: Engkos Kosasih/Banten Hits)

Pandeglang – Sebuah kebun di Kampung Banjarsari, Desa Cimanis, Kecamatan Sobang, Kabupaten Pandeglang kini menjadi tempat tinggal Novita Ariana (40) bersama kedua anaknya. Hanya sebuah gubuk bekas berukuran 6×7 meter yang kini menjadi tempat berlindung Novita bersama buah hatinya dari panas matahari dan hujan.

Saat wartawan Banten Hits Engkos Kosasih menyambanginya, Sabtu (23/12/2017). Novita dibantu anak pertamanya yang berusia 14 tahun tengah sibuk mengangkat kayu dan bambu bekas yang berhasil ia kumpulkan. Kayu dan bambu bekas tersebut ia gunakan sebagai penyangga dan tiang untuk memasang plastik sebagai dinding gubuk.

Setidaknya, plastik tersebut sedikit bisa melindungi Novita dan kedua putrinya saat berada di dalam gubuk dari hembusangan angin saat malam hari. Hanya sebuah lentera yang menjadi satu-satunya sumber penerangan ketika gelap mulai datang.

“Saya terpaksa tinggal di sini karena bingung mau tinggal di mana lagi,” tutur Novita.

Kebun yang kini menjadi lingkungan tempat tinggal Novita merupakan kebun milik salah satu warga Jakarta yang diurus oleh suaminya. Setelah suaminya meninggal dunia sebulan yang lalu, tidak ada lagi yang mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Hingga akhirnya, Novita bersama anak-anaknya harus keluar dari kontrakannya saat itu di pesisir Pantai Ciheru, Desa Mekarsari, Kecamatan Panimbang, Pandeglang, karena sudah tidak mampu membayar.

“Mau kerja juga bingung karena punya anak kecil, enggak tahu ke depannya gimana,” ucapnya.

Kini, untuk makan sehar-hari, Novita hanya bisa mengharap belas kasih warga. Ia juga bingung dengan pendidikan kedua anaknya. Apalagi, putri pertamanya masih duduk di kelas I Mts (Madrasah Tsanawiyah).

“Kasihan melihat kehidupan mereka, hanya mengharapkan pemberian orang. Anaknya juga masih kecil-kecil. Mudah-mudahan, ada bantuan dari pemerintah,” harap Yayan salah seorang warga.(Nda)

Author

  • Engkos Kosasih

    Memulai karir jurnalistik di BantenHits.com sejak 2016. Pria kelahiran Kabupaten Pandeglang ini memiliki kecenderungan terhadap aktivitas sosial dan lingkungan hidup.

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Jumat Curhat Polda Metro Jaya di Legok; Cara Humanis Polsek Legok Ciptakan Kamtibmas dan Dekatkan Diri ke Warga

Berita Tangerang - Kejahatan jalanan dan kenakalan remaja menjadi...

Respons Aduan Warga, KASN Lakukan Analisa dan Akan Minta Klarifikasi Sekda Kabupaten Tangerang

Berita Tangerang - Komisi Aparatur Sipil Negara atau KASN...

Sekda Kabupaten Tangerang Dilaporkan Warga Sukamulya ke KASN terkait Dugaan Pelanggaran Etik ASN

Berita Tangerang - Sekretaris Daerah atau Sekda Kabupaten Tangerang,...

Digugat Warga dan ‘Diminta’ Pengembang, Bagaimana Nasib 24 Aset Milik Pemkab Tangerang Sekarang?

Berita Tangerang - Sedikitnya 24 aset Pemkab Tangerang saat...