Cilegon – Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) akan menjalin komunikasi dengan operator pelabuhan umum di Provinsi Banten. Komunikasi dan dialog akan dilakukan salah satunya untuk mencegah praktik monopoli operator pelabuhan.
“Komunikasi dengan operator sudah cukup bagus, tapi ada indikasi otoriter kepemimpinan di Banten yang terlihat cenderung memotong mata rantai peluang usaha,” kata Ketua DPW APBMI Banten, Alawi Mahmud, Kamis (11/1/2018).
BACA JUGA: Komisi III Tanya Progres Pelabuhan Warnasari
Menurutnya, dialog dengan operator pelabuhan penting dilakukan untuk menyelamatkan perusahaan bongkar muat dari praktik monopoli usaha yang diduga memang sengaja dibuka.
“Saya melihat ada beberapa operator pelabuhan yang mencoba melakukan reformasi birokrasi di dalamnya tetapi cenderung kebablasan. Ada beberapa operator pelabuhan yang cenderung mengamputasi. Kita tidak melihat apakah kita ini makan atau tidak, tapi ini sangat rawan bagi kami,” jelas Alwi.
BACA JUGA: Sistem Tiket Elektronik di Pelabuhan Merak Dikeluhkan Perusahaan Pelayaran
Keran komunikasi akan terus diupayakan, sehingga baik APBMI dan operator pelabuhan bisa bersinergi memajukan dunia kemaritiman di Banten.
“Dalam tahun terakhir ini sudah ideal. Tinggal meningkatkan komunikasi secara persuasif dan membahas peluang-peluang itu dengan dialog. Ini yang kita kehendaki,” tandasnya.(Nda)