Pandeglang – Angka anak putus sekolah di tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Pandeglang masih sangat tinggi. Bahkan, Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang diluncurkan pemerintah Jokowi Widodo (Jokowi) belum dapat mengurangi angka tersebut secara signifikan.
Data yang diterima Banten Hits, di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dinddikbud) Kabupaten Pandeglang angka putus sekolah sepanjang 2016, di tingkat SD mencapai 144 siswa, sedangkan untuk SMP mencapai 315 siswa. Pada tahun 2017. Angka putus sekolah ditingkat SD mengalami kenaikan sekitar 110 siswa, untuk tingkat SMP mengalami penurunan sekitar 94 siswa.
Kepala Dindikbud Pandeglang, Olis Sholihin membenarkan bahwa masih banyak anak putus sekolah di Kabupaten Pandeglang. Padahal Menurutnya, siswa SD dan SMP yang mendapat program KIP mencapai 60.000 siswa sehingga tidak harus putus sekolah.
“Ya memang itu sudah dibiayai oleh KIP, yang jadi kendala, kalau di kampung-kampuna anak itu (Yang Putus Sekolah) ikut orang tua berdagang atau bertani,” kata Olis, Kamis (18/1/2018).
Sementara itu, Sekertaris Komisi IV DPRD Pandeglang, Ade Muamar mengaku sangat miris di Kabupaten Pandeglang angka putus sekolah masih tergolong sangat tinggi, dengan masih banyaknya angka putus sekolah di Pandeglang, menurutnya dapat menghambat pertumbuhan ekonomi di Pandeglang.
“Kita juga miris, makannya kita terus ingatkan Dindikbud untuk menangani masalah putus sekolah. Jelas menghambat karena indikator IPM (Indeks Pembangunan Manusia) satu diantaranya pendidikan,” tandasnya.(Zie)
