Cilegon – Jumlah dermaga di Pelabuhan Merak dan Bakauheni dinilai masih jauh dari kata ideal jika dibandingkan dengan jumlah kapal yang beroperasi melayani penyeberangan.
Anggota Komisi VI DPR RI, Bambang Haryo Soekartono mengatakan, dengan jumlah kapal mencapai 68 unit, seharusnya jumlah dermaga yang di dua pelabuhan tersebut ditambah dua kali lipat.
Saat ini, Pelabuhan Merak memiliki 6 dermaga. Sementara Bakauheni 7 dermaga. Jumlah dermaga yang tidak ideal akan berimbas pada banyaknya kapal yang menganggur.
“Logikanya saja, 60 persen kapal tidak bisa beroperasi. Idealnya, jumlah dermaga dua kali lipat dari jumlah sekarang,” kata Bambang, Rabu (16/1/2017).
BACA JUGA: Komisi VI DPR Heran KPL LCT Tak Layak Bisa Beroperasi
Ketidakseimbangan jumlah dermaga dan kapal juga menyebabkan tidak efisien dan efektifnya penggunaan infrastruktur dan fasilitas publik milik negara. Selain itu, hal tersebut juga berdampak terhadap pelayanan kepada pengguna jasa penyeberangan.
“Ini yang tidak boleh terjadi. Idle capacity, kurang efektif dalam penggunaan infrastruktur dan fasilitas publik akhirnya akan menggerus ekonomi kita. Untuk itu, saya tekankan segera bangun dermaga tambahan,” ujar politisi Gerindra ini.
Lebih lanjut kata Haryo, butuh sebuah kebijakan pemerintah untuk moratorium perizinan di lintasan Merak-Bakauheni untuk menciptakan keseimbangan kapal dan dermaga.
“Agar semua kapal memiliki pelayanan yang maksimal, baik dari sisi keamanan maupun keselamatan penumpang,” imbuhnya.(Nda)