Melihat Kampung Konservasi Rimbun, Lokasi Wisata Baru di Serpong

Date:

wisata
Suasana Konservasi Kampung Rimbun di Serpong.(FOTO : Hasna Hasan)

Tangsel – Upaya-upaya untuk melestarikan menghijaukan bumi telah diwujudkan oleh pemerintah dan masyarakat dengan menetapkan bentang-bentang alam tertentu sebagai kawasan-kawasan konservasi. Di Tangerang Selatan, upaya pelestarian alam dilakukan secara baik oleh anak-anak muda.

Berawal dari minimnya kepedulian masyarakat kepada lingkungan yang masih dipandang sebelah mata, tercetuslah Kampung Konservasi Rimbun pada Februari 2016 lalu yang berada di Jalan H. Jamat No.13 Kampung Jati, Keluarahan Buaran, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan. Kampung Konservasi Rimbun merupakan hasil dari pemikiran Faisal Alfansury, anak muda berusia 23 tahun yang terinspirasi untuk membuat konservasi dan inovasi pertanian, sembari mengangkat potensi agro bisis yang berbasis wisata edukasi yang masih sangat minim di kota Tangerang Selatan.

“Antusiasme siswa untuk belajar bahasa inggris disini sangat tinggi, serta adanya peran dan dukungan orangtua terhadap kegiatan ini, dapat dilihat dari semangat mereka mengantarkan anak mereka kesini,” ucap Nita salah satu pengajar Bahasa Inggris.

Hingga saat ini, kegiatan yang berjalan di Kampung Konservasi Rimbun ini sangat beragam, dimulai dari memuat kegiatan panen bersama dengan penduduk sekitar, pengolahan limbah sampah, tempat outbound anak, tempat camping anak, hingga adanya “Kampung Inggris” atau pelatihan bahasa Inggris secara non-formal untuk anak usia empat hingga 15 tahun.

Untuk kampung Inggris sendiri sudah berjalan sejak bulan agustus 2017 lalu, para pengajar berasal dari mahasiswa sekitar Tangerang Selatan, hingga saat ini total murid sudah ada 34 yang berasal dari lingkungan sekitar Kampung Konservasi Rimbun tersebut.

Fakta mengatakan secara umum kegiatan pengelolaan hutan rimbun yang berorientasi pada timber product selama ini untuk mendapatkan dan meningktakan pertumbuhan ekonomi melalui pola Hak Pengusahaan Hutan telah menyebabkan termarginalisasinya masyarakat yang hidup di dalam dan sekitar hutan rimbun. sehingga menimbulkan gejolak di tingkat masyarakat, karena timbul ketidakadilan ekonomi yang berdampak pada kesenjangan kesejahteraan antar-masyarakat, khususnya antara masyarakat yang memiliki akses terhadap manfaat hutan (pengusaha hutan, dan elit lokal) dan masyarakat kebanyakan memiliki keterbatasan akses terhadap manfaat hutan.

Nah di Kampung Konservasi Rimbun ini, selain anak-anak dapat belajar bahasa inggris, tempat ini juga dibuka untuk umum sebagai tempat rekreasi. Sejuk serta asrinya lingkungan Kampung Konservasi Rimbun menjadi daya tarik tersendiri untuk warga sekitar agar mengunjungi Kampung Konservasi Rimbun. Tanpa mengeluarkan biaya, pengunjung sudah dapat menikmati keindahan pemandangan serta menggunakan fasilitas yang ada di Kampung Konservasi Rimbun sembari menambah wawasan tentang agri bisnis, karena di Kampung Konservasi Rimbun ini banyak informasi mengenai agri bisnis.

Selain itu, Alfan selaku pencetus tempat ini juga berharap, semoga kedepannya cita-citanya dapat terealisasikan dengan semakin banyaknya orang yang mengubah pandangannya tentang agro bisnis dan semoga agro bisnis Indonesia semakin maju.

Penulis Hasna Hasan, Mahasiswi London School of Public Relations, Jakarta.

Author

Cek Berita dan Artikel yang lain di:

Google News

Terpopuler

Share post:

spot_img

Berita Lainnya
Related

PJU di Jalan Imam Bonjol Dikeluhkan Warga

Banten Hits.com - Penerangan Jalan Umum (PJU) di ruas...

‘Si Melon’ Langka, Warga Beralih ke Kayu Bakar

Banten Hits.com - Warga di Desa Ranca Iyuh, Kecamatan...

Calon Penumpang Keluhkan Penghapusan Loket Tiket di Bandara Soetta

Banten Hits.com - Calon penumpang di Bandara Soekarno -...

Harga Beras Melonjak, Pemilik Warnas Kurangi Takaran Nasi

Banten Hits.com - Harga beras yang terus melambung tinggi...