Serang – Gubernur dan Wakil Gubernur Banten, Wahidin Halim (WH)-Andika Hazrumy didesak segera memenuhi janji-janji yang disampaikan saat kampanye pada Pilgub 2017 lalu. Sejak dilantik sembilan bulan lalu, keduanya dinilai belum memberikan perubahan yang signifikan bagi Provinsi Banten.
Hal tersebut disampaikan sejumlah aktivis dari Komunitas Soedirman (KMS) 30 saat berunjuk rasa di depan Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Kota Serang, Senin (12/2/2018).
“(Janji) Itu hanya cerita fiksi yang dibangun untuk meyakinkan masyarakat Banten,” kata korlap aksi, Faqih Helmi dalam orasinya.
Helmi menilai, janji WH-Andika yang akan menggratiskan pendidikan tingkat SMA dan berobat gratis hanya dengan KTP adalah nol besar. Begitu juga dengan semangat perubahan dan komitmen dalam mewujudkan reformasi birokrasi dan pemberatasan korupsi yang masih diragukan.
“Kita bisa melihat bahwa masa kepemimpinan WH-Andika hanya ada sebuah penurunan dan kemunduran,” sebut Helmi.
Pengunjuk rasa juga membeberkan data Badan Pusat Statistik (BPS) terkait angka penduduk miskin di Banten, dari 655.04 jiwa pada maret 2017 menjadi 699.08 jiwa pada September 2017. Di saat bersamaan, peningkatan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dari 8,92 persen menjadi 9,28 persen
Soal reformasi birokrasi, menurut Helmi juga masih omong kosong. Terbukti dengan tidak adanya tindakan tegas terhadap ASN yang melakukan politik praktis. Seperti yang dilakukan oleh Sekda Banten Ranta Soeharta yang bermanuver politik dalam Pilkada Kota Serang.
“Pasal 29 ayat 2 sangat jelas menyebutkan, bahwa ASN harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik,” tegas Helmi.(Nda)