Serang – Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Banten mengklaim proyek pembangkit listrik panas bumi (geothermal) dianggap paling ramah lingkungan atau bersih dibandingkan dengan pembangkit listrik yang bersumber dari batu bara.
“Justru itu paling bersih, dibanding pembangkit listrik yang paling banyak di kita, batu bara,” terang Kepala Dinas ESDM Provinsi Banten Eko Palmadi usai mengikuti ekspos di Pendopo Bupati, Selasa (20/2/2018).
Menurutnya perlu ada penyampaian yang detil kepada masyarakat soal dampak proyek tersebut. Sebab dibeberapa daerah pembangkit listrik yang bersumber dari panas bumi nyaris tidak menimbulkan masalah. Eko mencontohkan, seperti di Jawa Barat, Lampung, Sumatra Barat di nusa Tenggara Timur (NTT).
“Gak ada masalah. Cuman mungkin pemahaman masyarakat, masyarakat kan awan gak ngerti. Program kita bagaimana meningkatkan pemahaman kepada masyarakat supaya bisa paham,” ucapnya.
Meski mendapatkan penolakan dari warga Pandarincang terhadap proyek di Kampung Wangun Desa Batu Kuwung, Dinas ESDM Banten belum bisa memastikan jika proyek tersebut dilanjutkan atau dihentikan, terpenting memberikan pemahaman kepada masyarakat soal proyek tersebut.
“Kita selesaikan dulu tahapan yanga harus kita lalui, karena tadi memberikan pemahaman itu yang penting,” jelasnya panjang lebar.
Sebelumnya, ribuan warga melakukan aksi unjuk rasa menolak proyek pembangkit listrik geothermal yang berada di wilayah Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang.
BACA JUGA: Kepung Pusat Pemerintahan Banten, Ribuan Warga Tolak Proyek Pembangkit Listrik Geothermal
“Masyarakat resah dengan proyek Geothermal oleh PT. Sintesa Geothermal Banten (SGB) karena akan berdampak pada kerusakan alam di Padarincang,” teriak salah seorang yang ada di atas mobil komando.(Rus)
