Pandeglang – Komisi IV DPRD Kabupaten Pandeglang akan segera memanggil Puskesmas Labuan terkait pelayanan yang kurang baik terhadap Rohamah (60), pasien miskin yang menderita pembusukan dubur asal Kampung Pangulon, Desa Caringin, Kecamatan Labuan.
Ketua Komisi IV DPRD Pandeglang, E Supriadi mengatakan, tindakan yang dilakukan Puskesmas Labuan telah menyimpang dari aturan, bahkan cenderung tidak manusiawi. Supriadi menyarankan petugas kesehatan dipecat.
“Saya kecewa atas pelayanan Puskesmas Labuan yang buruk. Saya minta oknum pegawai Puskesmas Labuan ditindak tegas bila perlu dipecat. Pemkab juga jangan diam adanya persoalan pelayanan kesehatan yang buruk. Nanti kami akan panggil kepala UPT Puskesmas dan meminta klarifikasinya,” katanya, Kamis (22/2/2018).
“Jika memang di Puskesmas Labun tidak bisa menangani penyakit yang diderita pasien, kenapa tidak memfasilitasi pasien untuk mendapatkan pelayanan lebih lanjut, misalnya dirujuk ke RSUD Berkah Pandeglang,” ujarnya.
BACA JUGA: Kasus Pasien Pembusukan Dubur Disebut Mencoreng Dunia Kesehatan
Sebelumnya Ketua Pandeglang Care Movement (PCM) Aank Ahmed menyebut, peristiwa memilukan yang dialami Rohamah (60), pasien miskin penderita pembusukan dubur yang ditolak Puskesmas Labuan dan harus tergolek di angkot karena tak diberikan ambulans, disebut telah mencoreng dunia kesehatan.
BACA JUGA: Duh, SKTM Pasien Pembusukan Dubur Terancam Tak Bisa Digunakan
Semestinya, lansia asal Kampung Pangulon, Desa Caringin, Kecamatan Pandeglang ini berhak memperoleh kemudahan dan perlakuan khusus, seperti diamanatkan pasal 41 dan 42 Undang-undang Nomor 39 tahun 1999 tentang Hak Azasi Manusia (HAM).(Rus)
