Serang – Jumlah pengangguran di Banten mencapai 520.000 jiwa atau 9,28 persen. Angka tersebut menempatkan provinsi yang dipimpin Wahidin Halim di urutan kedua wilayah dengan tingkat pengangguran tertinggi di Indonesia.
BACA JUGA: Pengangguran Terbanyak di Banten Berada di Cilegon dan Serang
Ketua DPRD Provinsi Banten Asep Rahmatullah, mendesak Disnakertrans Provinsi Banten harus mencari solusi untuk mengatasi penggangguran di Tanah Jawara tersebut. Realita yang ada di Banten tak sebanding dengan laju investasi yang sangat tinggi.
“(Investasi tinggi) tapi pengangguran meningkat, berarti ada mis dalam tata kelola potensi yang ada di Provinsi Banten. Saya katakan ini segara harus mengambil sikap untuk mengatasi pengangguran di Banten,” tegas Asep di ruangannya kepada Banten Hits, Jumat (2/3/2018).
Terkait kawasan industri di Provinsi Banten yang belum mengatasi pengangguran, Asep menilai, perusahaan tersebut memiliki spesifikasi dalam melakukan rekrutmen karyawan yang dibutuhkan. Untuk masuk pada kriteria tenaga kerja yang dibutuhkan perusahaan, Asep mengaku sempat menyampaikan saran kepada Dinas Pendidikan untuk melakukan perbaikan kurikulum.
“Saya pernah menyarankan kepada Dinas Pendidikan untuk memperbaiki kurikulum atau vokasi. Di mana sekolah kejuruan ini ketika lulus siap kerja dan diterima di perusahaan yang ada di Provinsi Banten,” tutur politisi PDI-Perjuangan itu.
Asep menduga, banyaknya pengangguran di Banten disebabkan SDM yang dimiliki berbeda dengan latarbelakang pendidikan yang tempuh.
“Mungkin karena adanya perbedaan latarbelakang, soal kebutuhan tenaga kerjanya tidak sesuai dengan sekolah yang dilahirkanya. Jadi kalau besok Dinas Pendidikan mengambil langkah yang inovasi disesuaikan dengan kebutuhan terhadap pabrik-pabrik di sini disesuaikan dengan sekolah kejuruan yang ada di Banten,” tutupnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Banten Alhamidi menyebutkan jumlah pengangguran di Banten mencapai 520.000 jiwa atau 9,28 persen
“Jadi ini pengangguran tertinggi kedua di-indonesia,” kata Alhamidi usai menghadiri acara Pencanangan Indonesia Bebas Pekerja Anak di Modern Cikande Industrial Estate (MCIE), Kabupaten Serang, Selasa (27/2/2018).(Rus)