Aktivitas Produksi Pabrik Semen Merah Putih Disebut Rusak Jalan Nasional

Date:

ALAT BERAT EKSAVATOR MILIK PT CEMINDO GEMILANG PRODUSEN SEMEN MERAH PUTIH MELINTAS DI JALAN BAYAH-CIBARENO
Alat berat eksavator milik PT Cemindo Gemilang, pabrik pembuat Semen Merah Putih melintas di Jalan Bayah-Cibareno. Warga menyebut aktivitas PT Cemindo membuat rusak jalan nasional itu.(FOTO: Istimewa)

Serang – Aktivitas produksi PT Cemindo Gemilang, produsen semen dengan brand Merah Putih di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, terus menuai protes warga.

Warga menyebut, alat berat seperti eksavator dan kendaraan angkutan bahan baku semen yang dioperasionalkan PT Cemindo Gemilang di Jalan Nasional Bayah-Cibareno, telah membuat jalan nasional tersebut rusak.

BACA JUGA: Polda Banten dan Cemindo Gemilang Teken MoU Pengamanan Objek Vital Nasional

Yoga, salah seorang warga Desa Pamubulan dalam rilis tertulisnya kepada awak media mengungkapkan kekecewaannya terhadap aktivitas produksi yang dilakukan PT Cemindo Gemilang.

“Kami sebagai warga tentunya mengecam keras terhadap perusahan pabrik semen Merah Putih yang telah seenaknya melewatkan alat berat eksavator yang melintas di jalan nasional Bayah-Cibareno, tepatnya di Desa Pamubulan tanpa menggunakan mobil angkut trailer,” tulis Yoga, Selasa (6/2/2018).

Menurut Yoga, eksavator yang memiliki bobot besar jelas akan merusak jalan jika dibiarkan melaju tanpa mobil angkut trailer. Selain itu, angkutan mobil pengangkut tanah liat dari tambang quarry 2 ke quarry 1 milik Cemindo Gemilang, juga turut memperparah kerusakan jalan.

“Dengan muatan lebih dari 20 ton dengan trayek hampir 24 jam telah menjadikan jalan nasional Bayah Cibareno terus bertambah rusak,” ungkapnya.

Selain Yoga, Tokoh Masyarakat Desa Pamubulan Iid Nurmayadi, mengutarakan kekesalan serupa. Menurutnya, ada aturan khusus untuk alat berat yang akan dipergunakan di satu wilayah ke wilayah lain.

“Kalau pihak PT Cemindo Gemilang tertib aturan, harusnya pakai mobil angkut trailer dan untuk aktivitas angkutan bahan baku semen merah putih dari tambang ke tambang harus pakai jalan khusus sendiri bukan memonopoli jalan umum. Jelas sekali pihak perusahaan memonopoli jalan nasional,” terang Iid.

Manajemen PT Cemindo Gemilang belum memberikan tanggapan terkait protes warga ini. Banten Hits masih terus mencoba mendapatkan konirmasi dari manajemen PT Cemindo Gemilang.

Protes Bukan yang Pertama Kali

Keberatan Warga terhadap aktivitas PT Cemindo Gemilang bukan pertama kali disuarakan warga. Warga Desa Pambulan, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak menemui Ombudsman, Kamis, 18 Januari 2018. Mereka mengadukan pelanggaran PT Cemindo Gemilang terkait aktivitas kendaraan pengangkut bahan baku di ruas jalan nasional Bayah-Cibareno.

BACA JUGA: Temui Ombudsman, Warga Laporkan Monopoli Jalan oleh PT Cemindo Gemilang

Pada Jumat, 4 Januari 2018 lalu, Dinas Sumber Daya Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Banten menutup aktivitas pertambangan pasir kuarsa milik PT Cemindo Gemilang.

Penutupan terhadap pertambangan pasir kuarsa milik produsen semen merah putih di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak tersebut dilakukan ESDM dengan memasang sebuah spanduk bertuliskan “Kegiatan Pertambangan di lokasi ini Tidak Memiliki Izin Usaha Pertambangan dari Pemerintah Provinsi Banten”.

BACA JUGA: Tak Kantongi Izin, Tambang Pasir Milik PT Cemindo Gemilang Ditutup

Terkait, penyegelan yang dilakukan ESDM Provinsi Banten terhadap proyek PT Cemindo Gemilang, Aktivis Front Aksi Rakyat Banten (Fakrab) Hendayana Musalev menyambut baik langkah penutupan tersebut. Namun, Yana menilai ada pembiaran yang dilakukan pemerintah daerah terhadap pertambangan milik Cemindo.

BACA JUGA: Tambang Ilegal Cemindo Gemilang Ditutup, Fakrab: Kemarin Kemana Aja?

“Pertambangan itu kan sudah lama beroperasi, kenapa baru sekarang ditutup, kemarin-kemarin kemana aja?,” kata Yana, Senin (8/1/2018).

Yana justru mengkhawatirkan penutupan tersebut hanya menjadi alat bargaining lantaran selama ini tidak ada tindakan tegas terhadap pelanggaran yang dilakukan perusahaan. (Rus)

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Angka Kecelakaan saat Mudik Lebaran 2024 Menurun, Pelanggaran ETLE Meningkat

Berita Jakarta - Angka kecelakaan saat Mudik Lebaran 2024...

Lakalantas di Depan Ruko Barcelona Rawa Mekar Jaya Serpong, Dua Orang Luka

Berita Tangsel - Kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan...