Pandeglang – Kejaksaan Negeri Pandeglang didesak mengusut tuntas dugaan kasus korupsi Program Pembangunan Pedesaan Tertinggal (P3T) yang diduga melibatkan sejumlah anggota dewan.
“Kejari harus mengusut tuntas dan kami minta anggota dewan harus koperatif ketika dipanggil untuk dimintai keterangan oleh kejari,” kata Ketua Umum PMII Pandeglang, Ajat Sudrajat dalam orasinya saat berunjuk rasa di depan Gedung DPRD Pandeglang, Kamis (8/3/2018).
Mahasiswa kecewa, dengan kinerja wakil rakyat yang tidak maksimal, justru disinyalir terlibat dalam praktik kotor tersebut. Mereka meminta Badan Kehormatan (BK) DPRD menjatuhkan sanksi kepada lima anggota yang diduga terlibat dalam kasus tersebut yang berasal dari Fraksi Gerindra, PDIP, Demokrat, dan PAN.
“Selama ini dewan belum memberikan sumbangsih yang maksimal kepada rakyat, tapi sekarang malah sebaliknya. Menghianati rakyat dengan menjadi koruptor di P3T,” ucap Ajat.
Aksi ratusan mahasiswa dari PMII dan GMNI yang semula berjalan damai diwarnai kericuhan. Mahasiswa yang memaksa masuk menemui ketua DPRD dihalau barikade petugas. Saling dorong tak bisa dihindarkan, hingga kaca gedung pecah.
Dua mahasiswa diamankan polisi untuk dimintai keterangan terkait pecahnya kaca gedung.
“Kami sudah amankan dua mahasiswa untuk mendalami kasus pemecahan kaca yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab tersebut,” kata Kapolres Pandeglang, AKBP Indra Lutrianto Amstono.(Nda)
