Serang – AD (19), seorang santri asal Lampung yang merupakan pelajar sebuah pondok pesantren di Lingkungan Cibebek, Kelurahan Banjar Sari, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, tewas ditikam seniornya, AH (18), pemuda asal Rangkasbitung, Minggu 18 Maret 2018 dini hari.
Peristiwa berdarah di lingkungan pesantren itu dipicu ketersinggungan AH kepada AD yang disebut-sebut telah mengejek PP, pacar AH. PP sendiri merupakan santri di pesantren yang sama.
Kapolres Serang AKBP Komarudin mengatakan, sebelum kejadian AH sempat mengajak bertemu AD di sebuah jalan sempit tak jauh dari pesantren. Keduanya sempat saling cekcok hingga saling pukul.
“Pelaku sudah menyiapkan pisau dan ditusukan ke korban. Modus awal karna korban dianggap menghina dan mengolok-olok kekasih pelaku,” ujar Komarudin saat ditemui di RSUD Banten, Minggu dini hari, 18 Maret 2018.
Pelaku Sempat Antar Korban ke Rumah Sakit
Menurut Komarudin, setelah menusuk korban, pelaku sempat merasa bersalah. Hal itu dia tunjukkan dengan membawa korban yang berlumuran darah ke rumah sakit menggunakan motor untuk mendapatkan pertolongan.
“Mendapat adanya laporan warga ada yang berkelahi, pelaku kita tangkap tidak ada perlawanan di RSUD Banten usai mengantar korban,” paparnya.
Atas perbuatannya, kata Komarudin, pelaku akan dijerat Pasal 351 jo Pasal 38 dengan ancaman minimal 5 tahun penjara.(Rus)