Tangerang – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tangerang mengimbau masyarakat untuk tidak panik terkait potensi tsunami yang disampaikan peneliti pada Balai Pengkajian Dinamika Pantai Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Kepala BMKG Tangerang, Teguh Rahayu menjelaskan, prediksi potensi tsunami setinggi 57 meter di Kabupaten Pandeglang dan sejumlah wilayah di Banten Jawa Barat tersebut merupakan hasil seminar ilmiah dalam rangka memperingati Hari Meteorologi Dunia ke-68. Sehingga, hal tersebut masih bersifat penelitian dan belum dapat dipastikan kebenarannya.
“Tujun dari seminar itu adalah sharing hasil penelitian para ahli dan peneliti kegempaan di wilayah Jawa bagian Barat. Bahwa hasil seminar itu masih belum tentu atau belum pasti kebenarannya, karena masih tahap kajian ilmiah potensi tsunami,” papar Teguh saat dihubungi Banten Hits, Rabu (4/4/2018).
Hingga saat ini, belum ada teknologi yang mampu memprediksi kapan terjadinya gempa bumi. Hasil seminar merupakan hasil penelitian berdasarkan modeling.
“Sedangkan yang disampaikan di berita adalah kemungkinan terburuk berdasarkan modeling, waktu kejadiannya belum bisa diprediksi,” terangnya.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan memverifikasi setiap informasi yang beredar kepada pihak berwenang.
“Tetap meningkatkan kewaspadaan dan kesiapan dalam melakukan mitigasi mandiri,” imbaunya.(Nda)