Pandeglang – Prediksi tsunami setinggi 57 meter di Kabupaten Pandeglang yang disampaikan Widjo Kongko peneliti tsunami pada Balai Pengkajian Dinamika Pantai Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dianggap sebagai peringatan bagi pemerintah daerah dalam meningkatkan mitigasi.
“Banten memang rawan bencana. Kajian itu harus dipelajari, karena ke depan
kita tidak tahu akan seperti apa. Kita harus memberi pemahaman bagaimana menghadapi bencana, termasuk menyiapkan jalur evakuasi serta tempat penampungan. Termasuk, memberi pelatihan kepada relawan terkait penanganan bencana,” kata Bupati Pandeglang, Irna Narulita, Rabu (4/4/2018).
Koordinasi juga akan diintensifkan oleh Pemkab Padneglang dengan BMKG dan BNPB dalam informasi terkini yang akurat dengan cepat. Hal ini agar pemerintah daerah bisa dengan cepat mengambil langkah antisipasi dengan tepat.
“Saya akan berkoordinasi dengan BNPB dan BMKG agar mendapat informasi terkini. Tahun 2019 kami akan mengajukan usulan penambahan alat TEWS ke BMKG,” ungkapnya.
Irna mengimbau masyarakat tenang dan tidak memiliki kekhawatiran yang berlebih serta tetap beraktivitas seperti biasa.
“Intinya masyarakat tidak perlu panik, aktivitas seperti biasa saja. Jika ada gempa, cari ruangan terbuka, kumpul di mana, evakuasi korban ke mana,” pesan Irna.(Nda)
 dianggap sebagai peringatan bagi pemerintah daerah dalam meningkatkan mitigasi.){kind=link}