Pandeglang – Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau masyarakat mewaspadai kelompok-kelompok yang menyebarkan paham radikal karena dinilai akan mengganggu kerukunan umat bergama.
“Tugas kita melindungi negara, mengantisipasi kelompok-kelompok radikan yang anti-Pancasila,” kata Ketua MUI Pandeglang, Tb Hamdi Ma’ani, dalam acara halaqoh kebangsaan menangkal faham radikal bekerja sama dengan Satgas Baintelkam Mabes Polri, Jumat (6/4/2018).
Sebagai umat Islam kata Kiai Hamdi sudah sewajibnya menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Untuk menjaga keutuhan NKRI maka ulama dan umara harus bersatu
“Ulama dan umara harus bersatu menjaga keutuhan Indonesia,” imbau Kiai Hamdi.
Kapolres Pandeglang, AKBP Indra Lutriano Amstono memengatakan, paham radikal merupakan idiologi yang menuntut perubahan atau sistem sosial dan politik secara kekerasan. Salah satui tugas Polri yakni melakukan sosialisasi, pendataan dan penegakan hukum.
Indra juga menyoroti soal maraknya berita-berita bohong (hoax) yang mempengaruhi masyarakat karena dibaca berulang-ulang sehingga dianggap sebuah informasi yang benar.
“Hoax bisa memicu keributan, persekusi atau main hakim sendiri, serta menebar kebencian dan di Pandeglang sudah terjadi,” ungkapnya.
Sinergi seluruh elemen masyarakat sambung Indra sangat dibutuhkan dalam menangkal hoax maupun mencegah berkembangnya paham radikal.
“Ulama, TNI dan Polri harus bersatu agar keutuhan NKRI terjaga. Saya minta berhati-hatu menerima berita yang belum tentu kebenarannya, apalagi sampai membagikan kembali berita hoax tersebut,” pesan kapolres.
Sementara itu, Brigadir Bambang Chaironi dari Tim Satgas Baintelkam Mabes Polri menjelaskan, kegiatan tersebut bertujuan menangkal paham radikal yang menimbulkan keresahan di masyarakat.
“Paham radikal menimbulkan kegelisahan. Sebagai putera dan puteri Indonesia, menjaga kerukunan sehingga tidak terpengaruh oleh paham radikal dan berita hoax. Terutama bagi anak muda sebagai generasi bangsa,” pesan Bambang.(Nda)
 mengimbau masyarakat mewaspadai kelompok-kelompok yang menyebarkan paham radikal karena dinilai akan mengganggu kerukunan umat bergama.){kind=link}