Tangerang – The Johanes Oentoro Library UPH Tangerang, mencoba mengusung konsep baru untuk memperkenalkan studi literasi kepada mahasiswanya. Pasalnya, pemahaman literasi dewasa ini tidak akan cukup jika hanya diberikan secara pengetahuan, namun perlu cara praktis untuk pengaplikasiannya.
Menurut Manajer Perpustakaan The Johanes Oentoro UPH Esterina Jonatan, literasi informasi memiliki positioning penting dalam pendidikan. Keberhasilan sebuah riset atau pengambilan keputusan dewasa ini sangat bergantung dari proses mencari informasi secara menyeluruh.
“Sebagai mahasiswa contohnya, mereka banyak melakukan studi literasi informasi untuk kebutuhan dalam proses pembelajaran di kuliahnya dan dituntut dapat mempraktikannya secara efektif, efisien, serta etis. Tidak hanya itu mahasiswa juga diharapkan semakin memahami apa saja alat yang dapat digunakan untuk pencarian sumber informasi, baik sumber yang ada di perpustakaan maupunyang diluar perpustakaan,” terang Esterina dalam keterangan pers yang diterima Banten Hits.
“Tentunya kemampuan literasi informasi ini juga bermanfaat untuk beragam kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari kita. Jadi menurut kami, pemahaman literasi ini tidak akan cukup jika hanya diberikan secara pengetahuan, namun perlu cara praktis untuk pengaplikasiannya. Untuk itu setiap tahunnya Perpustakaan UPH mengadakan acara yang berhubungan dengan literasi informasi,” sambungnya.
Konsep yang diusung The Johanes Oentoro UPH untuk menarik minat mahasiswa melakukan studi literasi, salah satunya melalui kegiatan ‘Library Safari Competition’ 4 April 2018 di kampus UPH Lippo Village. Acara ini juga digelar menyambut momentum Hari Buku sedunia yang jatuh pada 23 April.
Library Safari Competition kali ini mengusung tema literasi mengenai pariwisata di Indonesia, dengan tujuan guna meningkatkan kesadaran akan pentingnya literasi informasi.
Ester menjelaskan, tahun ini pertama kalinya pembelajaran studi literasi yang diusung unit perpustakaan dikemas dalam bentuk kompetisi dan permainan. Berbeda dengan tahun sebelumnya, di mana acara yang dibuat lebih formal seperti seminar atau workshop.
Dalam kompetisi ini, mahasiswa dari program studi (prodi) yang sama dikelompokkan dan mempraktikan studi literasi informasi dan pemanfaatan teknologi (smartphone dan aplikasi online) untuk melakukan riset terkait informasi seputar Indonesia.
Tema ini dipilih karena selaras dengan misi UPH yang ingin berkontribusi pada kemajuan ilmu pengetahuan dan kebudayaan, sehingga tema pariwisata dianggap cocok.
Setiap kelompok yang telah diberikan tema-tema daerah seperti Papua, Riau, NTB, Sulawesi Tengah, Papua, Maluku, dan Kalimantan Tengah, harus menyelesaikan misi di setiap pos.
Pada pos 1 kelompok harus membuat mind map guna memfokuskan proses riset. Tahap kedua kelompok melakukan studi literasi untuk memenuhi kebutuhan informasi.
Di tahap akhir, berdasarkan informasi yang sudah diperoleh, masing-masing kelompok harus melakukan presentasi dilengkapi dengan desain poster yang berisikan informasi seputar daerah tersebut dan dipost di Instagram salah satu anggota kelompok dengan menggunakan hashtag #LIBRARYSAFARICOMPETITIONUPH.
Tidak hanya itu kompetisi ini juga disertai permainan seru untuk melatih kemampuan kerja sama tim.
Prodi Keperawatan berhasil menyabet gelar juara 1 dalam kompetisi ini. Sementara juara 2 diraih Prodi Pendidikan Matematika angkatan 2015, dan juara 3 diraih Prodi Pendidikan Matematika angkatan 2014.(Rus)