Tangerang – STIE Ahmad Dahlan memprotes sikap perangkat TNI-Polri, yakni babinsa dan binamas minta data dosen dan materi khotbah setahun ke Kampus C STIE Ahmad Dahlan, Jalan Imam Bonjol, Kelurahan Panunggangan Barat, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang.
Dihubungi Banten Hits, Minggu sore, 8 April 2018, Ketua Yayasan STIE Ahmad Dahlan Mukhaer Pakkana menjelaskan, kampusnya dua minggu lalu didatangi seorang babinsa bernama Diki.
“Karena pimpinan tidak ada, staf kami yang menerima. Kemudian minta data dosen dan alamatnya. Tentu, pertanyaan kami, kok tiba-tiba tentara ngurusin dosen,” kata Mukhaer dalam wawancara by phone dengan Banten Hits.
Heran dengan permintaan babinsa ini, kata Mukhaer, staf STIE Ahmad Dahlan kemudian meminta surat tugas dan surat perintah babinsa yang meminta data dosen beserta alamatnya ini.
“Tidak ada surat tugas. Kemudian staf kami tak mau kasih. Tetapi babinsa itu menunjukkan (surat keputusan mutasi), dia punya jabatan. Di (menunjukkan) SK mutasi untuk bertugas di babinsa itu,” terang Mukhaer.
Menurut Mukhaer, di SK mutasi itu babinsa tersebut menunjukkan nama Diki yang tertera dan dilingkari.
“Begitu staf kami cocokan dengan papan nama di seragam, namanya sesuai. Tapi staf kami tak berikan data yang diminta. Kemudian dia pulang tak dapat apa-apa,” jelasnya.
Selang beberapa hari kemudian, persisnya Kamis, 5 April 2018, Kampus C STIE Ahmad Dahlan kembali kedatangan tamu, kali ini Binamas Polsek Jatiuwung bernama Aiptu Yusuf.
“Kemudian tanggal 5 kemarin hari Kamis 5 April 2018) datang lagi binamas Polsek Jatiuwung. Ini lain institusi. (Dia) nanya, besok Jumat, siapa yang ceramah. Staf kami bilang, kok pakaian polisi nanya minta data ceramah khatib. Minta daftar khatib selama setahun berikut isi ceramah,” ungkap Mukhaer.
“Pertanyaan staf kami sama (seperti yang disampaikan ke babinsa), mana surat tugas. Ternyata tidak ada juga. Kata staf kami, kalau Anda surat tugas kami laporkan ke pimpinan. Kemudian pergi. Kemudian saya dilaporkan hari Sabtu kemarin (7 April 2018) oleh staf,” sambungnya.
Terkait dengan dua peristiwa tersebut, lanjuta Mukhaer, pihaknya Senin, 9 April 2018 akan mendatangi isntitusi resmi TNI dan Polri untuk mengkroscek dua aparat yang mendatangi kampus mereka.
Komandan Distrik Militer 0506/Tangerang, Letkol Infantri Muhammad Imam Gogor Aghnie Aditya membenarkan jajarannya mendatangi Kampus STIE Ahmad Dahlan. Namun, Gogor membantah jika kedatangan itu untuk melakukan sweeping.
“Babinsa hanya melakukan tugas pendataan sebagai bagian dari tugas rutin untuk keperluan sosialisasi dan potensi wilayah, bukan untuk sweeping,” ujar saat dihubungi Banten Hits lewat telepon selulernya, Minggu, 8 April 2018.
Hingga berita ini dipublish, Banten Hits masih mengupayakan konfirmasi dari Polres Metro Tangerang. (Rus)