Serang – Mantan staf kegiatan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Pandeglang periode 2012-2014 Ila Nurilawati akhirnya menjalani sidang perdana kasus korupsi dana tunjangan daerah di Pengadilan Tipikor Serang, Selasa (24/4/2018).
Namun, sidang yang dipimpin hakim ketua Efiyanto tersebut sempat diskors hingga tiga jam lantaran menunggu kedatangan dokter yang dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) sebagai dokter pembanding guna memeriksa kesehatan Ila yang mengaku sakit dan tidak bisa mengikuti jalannya sidang yang beragendakan pembacaan dakwaan.
Setelah memeriksa kondisi Ila, dokter umum RSUD Berkah Pandeglang Temi Suteja membenarkan, kondisi Ila memang sedang kurang baik. Tekanan darah Ila mencapai 140 disertai demam.
Namun pernafasan Ila normal. Temi menyebut, Ila memang memiliki riwayat darah tinggi dan terbiasa minum obat-obatan. Namun, Temi menyatakan Ila bisa mengikuti persidangan perdananya.
“Kalau secara fungsional tubuh bisa (mengikuti persidangan),” kata Temi kepada majelis hakim.
“Artinya dia tidak terganggu atau tidak pingsan?” tanya Efiyanto.
Temi tidak menjawab pertanyaan tersebut. Namun kata dia, hal itu tergantung dari repson Ila. Meski begitu, Ila bisa mendengar dan merespon, terkecuali adanya gangguan jiwa.
“Bisa mendengarkan, bisa merespon, kecuali memiliki gangguan jiwa. Tapi itu bukan kompetensi saya untuk menjelaskan,” katanya.
Setelah dinyatakan mampu mengikuti persidangan, JPU Ucup Supriadi pun membacakan dakwaan.(Nda)
 Kabupaten Pandeglang periode 2012-2014 Ila Nurilawati akhirnya menjalani sidang perdana kasus korupsi tunjangan daerah di Pengadilan Tipikor Serang, Selasa (24/4/2018).){kind=link}