Serang – Syarekat Perjuangan Rakyat (Sapar) akan kembali menutup akses masuk ke lokasi Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB), di Desa Batukuwung, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang. Aksi yang sama juga pernah dilakukan Sapar pada Senin, 19 Maret 2018 lalu.
BACA JUGA: Penampakan Ribuan Warga Padarincang Istigasah di Area Pengeboran PLTB
Dalam press release yang diterima awak media, Kamis (26/4). Massa Sapar akan berkumpul di posko penolakan di Kampung Barengkok kemudian longmarch menuju akses masuk proyek yang terletak di Gunung Parakasak tersebut.
Desakan agar pemerintah tidak lagi memperpanjang izin eksplorasi dan Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Sintesa Banten Geothermal yang akan habis pada 28 April 2018 menjadi tuntutannya.
“Kepada pemerintah pusat maupun provinsi untuk tidak memperpanjang izin perusahaan dan segera hentikan proyek geothermal Padarincang,” tulis Sapar.
“Kegigihan dan konsistensi perjuangan masyarakat Padarincang untuk menyelamatkan kampung halaman tidak bisa tergoyahkan dan akan terus berjuang sampai PLTPB dicabut sampai ke akar-akarnya,” katanya.
BACA JUGA: Asumsi kenapa Proyek Geothermal Ditolak Warga
Penolakan tersebut ditegaskan bukan bagian dari menolak investasi di kabupaten yang dipimpin Ratu Tatu Chasanah, melainkan upaya menjaga alam agar tetap lestari demi hajat hidup masyarakat di masa yang akan datang.
Kabid Geologi Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Banten, Deri belum menjawab konfirmasi Banten Hits soal apakah izin eksplorasi akan kembali diperpanjang atau tidak.(Nda)
 akan kembali menutup akses masuk ke lokasi Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB), di Desa Batukuwung, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang){kind=link}