Lebak – Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Lebak akan menerjunkan tim penanggulangan hama penyakit lahan persawahan.
Kepala Distanbun Lebak Dede Supriatna menjelaskan, tim pembasmi hama yang diterjunkan memasuki musim tanam pertama tahun 2018 merupakan upaya dalam meningkatkan produksi padi dan ketahanan pangan.
“Tim ini nantinya akan bertugas untuk menanggulangi serangan hama di areal pesawahan padi,” kata Dede, Jumat (27/4/2018).
BACA JUGA: Diserang Hama, Distan Pandeglang Sarankan Petani Daftarkan Sawah ke Jasindo
Tim yang dilengkapi dengan peralatan yang dibutuhkan diharapkan mampu menekan angka gagal panen tanaman padi semaksimal mungkin pada musim tanam tahun ini. Tim akan bergerak setelah menerima laporan dari masyarakat.
“Kita siapkan, obat-obatan dan alat pembasmi hama sampai kendaraan operasional di setiap UPTD pertanian,” tutur Dede.
Kabupaten Lebak memiliki luas 304.472 hektar terdiri dari lahan sawah seluas 47.760 hektar dan lahan darat seluas 256.711,8 hektar. Dari luas lahan tersebut, sebagian besar adalah kawasan pedesaan yang mayoritas masyarakatnya bermata pencarian sebagai petani.
“Alhamdulilah, produksi padi setiap tahunnya selalu surplus. Termasuk pada tahun lalu,” katanya.
Target Produksi Padi
Sekretaris Distanbun Lebak Ade Fahrul Wadi menambahkan, tahun ini produksi padi sawah ditarget 600.007 ton GKP atau setara dengan 510.006 ton GKG (Gabah Kering Giling).
“Jika melihat hasil produksi setiap tahun, kami optimis target itu bisa dicapai. Produksi padi di Lebak masih sangat potensial untuk terus ditingkatkan, baik melalui strategi peningkatan produktivitas maupun melalui strategi peningkatan indeks pertanaman,” ungkap Fahrul.
BACA JUGA: Banten Masih Tertinggal soal Teknologi Pertanian
Ia menjelaskan, strategi pertama meningkatkan produktivitas beras melalui peningkatan produktivitas yang masih sangat berpeluang besar dilakukan, di mana rata-rata produktivitas aktual hasil panen petani baru mencapai 5,6 ton GKP/hektar.
“Sementara hasil demplot atau kaji terap 8-9 ton GKP/hektar. Artinya, jika didukung oleh komponen teknologi yang tepat dan pendampingan yang intensif, produktivitas padi masih dapat ditingkatkan,” jelas Fahrul.(Nda)