Serang – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten menyelenggarakan lomba baca puisi dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Rabu (2/5/2018).
Namun siapa sangka, juara pada perlombaan tersebut hanya dihadiahi dua buah serbet alias kain yang biasanya digunakan untuk membersihkan tangan dan mulut seusai makan.
Tentu saja hadiah tersebut membuat Noval Faturahman yang menjadi juara II perlombaan tersebut terkaget-kaget diselimuti rasa heran. Mahasiswa jurusan Manajemen Universitas Bina Bangsa ini tak menyangka, hadiahnya hanya berupa lap makan.
“Setelah baca puisi kemudian diumumkan, saya juara II. Waktu hadiah saya buka di kampus, saya pikir hadiahnya alat tulis atau buku, ternyata serbet dua buah,” turut Noval yang mengaku sangat kaget ketika melihat hadiah tersebut kepada awak media, Kamis (3/5/2018).
Ia mengaku tak habis pikir panitia memberikan hadiah serbet kepada pemenang perlombaan puisi. Menurutnya sangat sulit memaknai serbet sebagai hadiah dalam konteks perlombaan tersebut.
“Kalau kita maknai secara filosofis serbet ini untuk apa? Untuk menyeka keringat atau apa gitu. Kalau ini isinya alat tulis tidak jadi masalah,” katanya.
Ia menilai, hal ini sangat mencoreng dan menghina terhadap sebuah karya sastra.
“Ini adalah penistaan dan ternyata sastrawan Banten juga mengecam. Ini penistaan terhadap puisi,” ketusnya.(Nda)
 Provinsi Banten menyelenggarakan lomba baca puisi dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Rabu (2/5/2018).){kind=link}