Cilegon – Ratusan anak di Kota Cilegon mengikuti kegiatan trauma healing yang dilakukan mahasiswa Fakultas Hukum Untirta bekerja sama dengan Komunitas Relawan Banten, LPA, Sapma dan I Love Cilegon.
Trauma healing yang kali kedua dilakukan bertujuan menghibur anak-anak pasca banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah di Kota Cilegon beberapa waktu lalu. Terutama menghilangkan rasa trauma pada anak.
“Kegiatan ini menyentuh sisi psikologis anak yang mungkin jarang dilakukan, karena biasanya mindset bantuan bencana selalu berbentuk sembako dan pakaian layak pakai, sementara sisi psikologis terabaikan,” kata Dosen Fakultas Hukum Untirta yang juga pendiri Komunitas Relawan Banten, Aliyth Prakarsa dalam keterangan tertulisnya, Rabu (2/5/2018).
BACA JUGA: Edi Ariadi Ungkap Banjir Cilegon Akibat Penambangan Pasir dan Perumahan Next One
Kata dia, dengan mengajak bermain akan menumbuhkan kekuatan anak-anak agar tidak merasa sendiri menghadapi musibah yang terjadi karena banyak pihak yang peduli.
“Trauma healing adalah salah satu upaya untuk menumbuhkan keceriaan dan mewujudkan hak-hak anak terutama di lokasi bencana,” terangnya.
Dosen Fakultas Hukum lainnya, Rena Yulia menambahkan, selain wujud kepedulian terhadap korban banjir, kegiatan tersebut juga merupakan tugas akademisi dalam rangka pengabdian kepada masyarakat.
“Kegiatan ini juga menjadi salah satu tanggung jawab akademisi dalam mewujudkan tri darma perguruan tinggi, mengajak mahasiswa untuk berperan aktif dalam pengabdian masyarakat,” imbuhnya.(Nda)
