Tangerang – Surabaya diguncang bom. Serentetan aksi teror terjadi mulai dari bom gereja yang meledak di tiga gereja dan rusunawa di Sidoarjo, Minggu, 13 Mei 2018. Hanya berselang satu hari, ledakan kembali terjadi di Polrestabes Surabaya.
Ledakan bom di Gereja Santa Maria Tak Bercela, Jalan Ngagel Madya, Surabaya, menyisakan duka bagi Aan Teja, warga Jalan Melati 1, RT 06/06, Perumahan Poris Indah, Kelurahan Cipondoh Indah, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang. Pasalnya, sang istri, Legita (56) ikut menjadi korban tewas ledakan bom tersebut.
Aan menjelaskan, sang istri saat itu hendak beribadah di Gereja Santa Maria Tak Bercela. Ia berada di Surabaya untuk membantu temannya membuka pameran batik di kawasan Jalan Ngagel Madya.
“Dia bantu temannya disana buat buka pameran batik, sudah sekitar lima bulan dia bekerja. Memang cukup sering ke luar kota buat ikut pameran di mana-mana,” ujar Aan saat ditemui di kediamannya, Senin, 15 Mei 2018.
Pria yang menjabat sebagai ketua RT ini menjelaskan, pasca-teror di Surabaya, ia tidak mendapat kabar dari sang istri. Upaya menghubungi lewat telepon selulernya pun tidak berhasil. Ia dan keluarga khawatir dan seringkali menunggu informasi melalui televisi.
“Kita nungguin aja informasi dari TV, khawatir semuanya. Anak sudah ada yang ke Surabaya, ternyata benar pas dicek KTP-nya benar itu istri saya,” ucap Aan.
Aan dengan Legita telah memiliki tiga putra. Sayangnya, hingga kini jenazah sang istri belum dapat dipulangkan lantaran masih dilakukan proses pemeriksaan. Kediamannya pun masih terlihat lengang, terlihat ada aktivitas hilir mudik kerabat yang datang dan polisi yang berjaga.
“Jasadnya sudah ditemukan, masih dalam pemeriksaan. Anak saya bilang akses keluar masuk disana susah, kalau disemayamkan di mana itu nanti dirundingkan lagi,” pungkasnya.
Diketahui, selain di Gereja Santa Maria Tak Bercela, bom juga meledak di Gereja Kristen Indonesia (GKI), Jalan Diponegoro dan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya di Jalan Arjuno. Teror juga berlanjut di Sidoarjo dan Polrestabes Surabaya. Sampai saat ini, seluruh wilayah di Indonesia berstatus siaga satu.(Rus)