Tangerang – Kapolres Metro Tangerang Kombes Pol. Harry Kurniawan memastikan, pistol yang digunalan begas sadis penembak Sarpiah (34), istri seorang ojek online hingga di tewas di Pekojan, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang bukan pistol organik.
Kesimpulan Harry diperoleh setelah jajarannya memintai keterangan dan memperoleh petunjuk hasil labroratorium forensik.
“Senjata api bukan standar organik (Polri atau TNI). Saat ini barang bukti senjata sudah dikirim ke laboratorium forensik untuk dilakukan penyelidikan,” terang Harry, Kamis, 5 Juli 2018.
Harry menambahkan, terkait perkembangan kasus begal sadis ini, Polres Metro Tangerang Kota masih melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan sejumlah barang bukti seperti rekaman CCTV di sekitar lokasi dan saksi-saksi untuk dijadikan bahan penyidikan.
“Ini masih dalam proses penyidikan. Nanti semua petunjuk kita kumpulkan untuk mengetahui siapa pelakunya,” jelas Harry.
Saripah, tewas setelah ditembak dan ditikam komplotan begal sadis yang hendak merampas sepeda motornya. Aksi sadis komplotan begal dilakukan di depan anak saripah yang masih balita.
Peristiwa terjadi saat Saripah bersama suaminya Ade Miskan (39) dan anaknya pergi membeli pulsa handphone. Saat itu, korban bersama anaknya menunggu di samping motor bersama anaknya. Tiba-tiba dua kawanan begal mengampiri dan mencoba merampas motor korban.
Saifullah, salah seorang warga di sekitar lokasi kejadian mengatakan, korban dan pelaku sempat terlibat perkelahian hingga pistol yang digunakan untuk menembak korban terjatuh.
“Waktu nembak korban, senpi pelaku jatuh karena perkelahian. Pelaku yang satunya ngancungin pisau terus langsung kabur,” jelasnya.
Kapolres Metro Tangerang Kombes Pol. Harry Kurniawan mengatakan, pistol pelaku yang terjatuh dan sepeda motor yang gagal dirampas pelaku kini telah dijadikan barang bukti.(Rus)
