Pandeglang – Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Pandeglang menanggapi pelajar yang naik di atap mobil angkutan saat pergi dan pulang sekolah.
Kepala DP2KBP3A Pandeglang Raden Dewi Setiani mengatakan, sudah meminta bantuan kepada Pemprov Banten agar rute bus angkutan sekolah melewati Pandeglang.
“Nanti di provinsi ada bus angkutan sekolah, rutenya memang mereka yang atur. Tapi, ibu sudah minta ke Kabid Perlindungan Anak Provinsi Banten agar rutenya lewat Pandeglang, Lebak dan Serang,” ujar Dewi kepada Banten Hits, Kamis (19/7/2018).
Menurutnya, persoalan tersebut tidak boleh luput dari perhatian semua pihak, agar kenakalan remaja tidak menjadi-jadi. Namun, Dewi memaklumi kelakukan sejumlah pelajar yang katanya merupakan bentuk aktualisasi dan eksistensi remaja di hadapan teman-temannya.
“Belum tentu mereka tidak punya uang, siapa tahu mereka memang senangnya menantang bahaya,” ketus Dewi
Namun, kelakuan pelajar yang naik di atap mobil dinilai akan menjadi faktor penghambat Pandeglang mewujudkan Kabupaten Layak Anak (KLA).
“Pemerintah, masyarakat, komunitas atau lembaga-lembaga lain harus berperan aktif memperhatikan mereka. Ini bukan tugas DP2KBP3A saja, kita harus duduk bareng dengan dinas lain; dindik, dishub dan kepolisian. Kita akan segera kirim surat ke mereka,” kata Dewi.(Nda)